Mohon tunggu...
Bubup Prameshwara
Bubup Prameshwara Mohon Tunggu... Operator - Uyeah

Kadang saya memikirkan apa yg terjadi di indonesia ini, sungguh bikin "miris". Tapi kadang saya juga merasa tak ada gunanya memikirkan apa yg sedang saya pikirkan :O

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rudi Corens: Sumbangsih Besar Membangun Dunia Anak di Indonesia

18 April 2011   17:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:40 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Rudi Corens (78 tahun), seorang kurator, seniman, kolektor, dan mantan dosen Universitas Gajah Mada berkebangsaan Belgia yang telah menetap di Jogja sejak 1991 ini secara langsung telah memberikan sumbangsih besar di bidang edukasi, seni, dan budaya bagi bangsa Indonesia. Berawal keinginannya untuk menggali budaya mulai dari jaman kolonial mengantarkannya lebih jauh kepada kecintaannya terhadap warisan budaya nusantara, terutama yang berkaitan dengan dunia anak.

1. Museum

Kecintaannya kepada dunia anak dan didukung koleksinya yang melebihi 900 jenis mainan, Rudi Corens berinisiatif untuk mendirikan museum yang bertujuan untuk melindungi warisan dunia anak yang semakin lama semakin tergerus oleh modernisasi. Bekerjasama dengan Dyan Anggraini, kepala Taman Budaya Yogyakarta, maka museum anak Kolong Tangga resmi dibuka pada 2 Februari 2008. Dengan adanya museum ini maka diharapkan pengunjung baik anak-anak maupun masyarakat umum dapat menimba pengetahuan sekaligus nilai-nilai budaya dan turut menjaga kelestariannya. Orang tua sebagai pilar diharapkan dapat menanamkan pesan dan nilai positif kepada anak-anaknya.

Keberadaan dongeng yang kini tergusur oleh media tak bergerak (komik) dan media bergerak (film) juga tak luput dari perhatian Rudi. Di museum ini pula kita dapat menikmati visualisasi dongeng dan mainan anak yang berhubungan dengan cerita rakyat tradisional (salut juga buat Kompasianer yang mengadakan program PARADOKS).

2. Koleksi

Jenis koleksi di museum anak Kolong Tangga ini juga memberi nilai lebih, karena koleksinya pun tak hanya berasal dari nusantara namun juga koleksi dari mancanegara. Koleksi dari nusantara yang paling sepele semisal koleksi gambar yang belakangnya ada rambu-rambu lalu lintas (saat saya kecil, koleksi gambar seperti ini merk yang terkenal adalah merk Gunung Kelud, hehee) pun ada disini. Otok-otok, baling-baling, gasing, dan permainan sederhana peninggalan nenek moyang kita dulu pun tak mau ketinggalan mejeng disini.

Koleksi mainan mancanegara terutama yang dari jaman dulu pun juga banyak, mulai dari boneka berbahan kain, boneka kayu, mainan alat-alat rumah tangga model Eropa yang biasa dipakai untuk masak-masakan pun banyak di museum ini. Rudi pun melengkapi pula koleksinya dengan sesuatu yang berbau percampuran antara Jawa dan Eropa, misalkan batik Pekalongan yang motifnya menggambarkan kisah si Topi Merah, dongeng srigala yang menyamar sebagai nenek tua, maupun dongeng-dongeng Eropa lainnya.

3. Kegiatan

Museum anak Kolong Tangga ini juga memiliki bengkel (workshop) layaknya seperti galeri-galeri seni lain di Jogja, letaknya pun tak jauh dari museum. Di bengkel ini memproduksi beraneka kerajinan tangan, mainan anak, dan barang-barang seni lainnya. Kegiatan yang digelar di museum tiap akhir pekan pun membuat museum dipadati oleh anak-anak. Ditengah gempuran game elektronik, kegiatan di museum ini bagai sebuah oase yang menawarkan tempat bagi anak-anak untuk menikmati dunia permainan yang aktif sembari mendalami kekayaan warisan budaya bangsa sendiri.

Kegiatan lain yaitu "The Museum Comes to Visit You" ditujukan untuk mengunjungi pasien anak di rumah sakit.

4. Pameran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun