Ada banyak alasan untuk kita menonton sebuah film, entah itu karena memang respek dari awal atau hanya mengikuti apa kata teman. Sebenarnya saya pribadi tidak begitu suka dengan film yang ber-genre drama, menurut saya begitu membosankan dan membuat mata ngantuk ketika berusaha mengikuti alur cerita film ber-genre drama. Tapi entahlah, pada hari Jumat kemarin mata ini susah terpejam. Setelah selesai posting tentang Arifinto yang kedapatan "ngebokep" saat rapat paripurna DPR, kemudian saya cetak-cetek remote televisi yang gk tentu arah pengen nonton acara apa.
Kira-kira hampir pukul setengah duabelas malam, saya pun tak sengaja memencet remote ke stasiun Trans tv. Saat itu baru mau dimulai film, saya jadi sedikit tertarik dengan film yang berjudul Made of Honor ini karena opening song film ini begitu familiar di telinga saya. Meski sudah berusaha mengingat lagu yang easy listening tersebut saya tidak juga ingat (dasar pikun), baru tadi siang saya tau dari teman bahwa itu adalah lagunya Sara Barailes berjudul Love Song (rekomendasi bagus nich buat didonlot, lagu easy listening yg bagus). Yasudahlah daripada saya susah merem, mendingan nonton film ini.
Drama ini berawal dari persahabatan antara Tom Bailey (Patrick Dempsey) dan Hannah
(Michele Mongahan) yang sangat akrab. Tom yang orangnya sangat playboy dan suka berganti-ganti cewek, sangat nyaman bersahabat dengan Hannah yang karakternya supel dan pribadinya pun sebenarnya romantis. Setelah sekian lama bersama, Tom pun menyadari bahwa sebenarnya dia diam-diam mencintai Hannah. Tom pun berinisiatif untuk menyampaikan perasaan yang telah dipendamnya kepada Hannah.
Saat pertemuan dengan Hannah, belum sempat Tom mengutarakan perasaannya ternyata Hannah malah lebih dulu menyampaikan berita kepada Tom bahwa dia akan pergi ke Skotlandia selama 6 pekan untuk keperluan pekerjaan. Tom mengurungkan niatnya dan akan menyampaikan perasaannya itu nanti setelah Hannah pulang dari Skotlandia.
Semenjak kepergian Hannah, Tom merasa kesepian dan kehilangan sosok Hannah dalam kehidupan sehari-harinya. Pada saat awal-awal Hannah di Skotlandia, Tom mencoba menelfon Hannah, tapi perbedaan waktu antara USA dengan Skotlandia menghambat kebebasan bertelfon-ria (ceileh apa itu bertelfon-ria, halah). Hannah pun mencoba menenangkan Tom bahwa dia akan menelfonnya di lain waktu.
Sekian waktu berlalu, di Skotlandia terjadi hujan badai, Hannah saat itu di perjalanan merasa khawatir karna mobilnya pun sama sekali tak bisa bergerak disebabkan begitu banyak domba yang menutupi jalanan. Karena kekhawatiran tersebut maka Hannah menelfon Tom. Sungguh nasib yang tak bagus, ternyata sinyal lagi jelek disebabkan hujan badai tersebut maka sambungan telepon pun terputus.
Tom begitu khawatir dengan Hannah namun dia tak bisa berbuat banyak, hanya menunggulah yang bisa Tom lakukan.
Setelah kepulangan Hannah, Tom mendapatkan kabar mengejutkan dari Hannah yang memberi tau bahwa dia akan segera menikah (gaya Tesi srimulat: aku terkejut) dengan Colin, pemuda yang bergelar Duke (bangsawan) dari Skotlandia yang belum lama dikenalnya saat di Skotlandia.
Hatinya pun hancur, apalagi saat Hannah mengundang Colin ke Amerika dan memperkenalkannya pada Tom. Tom pun berusaha mencari-cari kejelekan Colin dan mengajaknya bermain basket bersama teman-teman Tom. Colin yang tak pernah bermain basket pun pada awalnya tak bisa berkutik, tapi diluar dugaan ternyata dengan postur tubuh Colin yang tinggi ini dia jago ber-slam dunk. Tom pun malu dengan teman-temannya.
Hati Tom semakin remuk redam saat Hannah memintanya untuk menjadi Made of Honor (pendamping pengantin wanita). Dengan berbagai pertimbangan maka Tom pun menerimanya.