"Dan, ketuanya adalah Hurdin Nalid", pembawa acara mengumumkan hasil rekapitulasi dengan berapi-api.
"Hidup Hurdin"
"Hidup Hurdin"
"Hidup Hurdin Nalid"
yel-yel kemenangan pun digelorakan oleh kubu pendukung Hurdin Nalid
"Baiklah, dengan dikukuhkannya saudara Hurdin Nalid, semoga olahraga tendang bola api kita semakin marak dan menghasilkan olahragawan yang berkualitas" tutup pembawa acara.
* * *
Memang, olahraga tendang bola api sangat digemari oleh sebagian besar rakyat Kerajaan Statutman. Acara olahraga yang digelar setiap tahun oleh raja Blatawarman ini sangat digemari oleh rakyatnya. Tak heran tiap penyelenggaraan turnamen tendang bola api selalu dibanjiri rakyat yang menyambut dengan sangat antusias. Turnamen yang digelar selama 6 bulan tiap tahunnya tersebut diikuti oleh ratusan tim dari Kerajaan Statutman dan beberapa tim undangan dari kerajaan tetangga. Dalam penyelenggaraan turnamen tersebut diketuai oleh panitia yang ditunjuk tiap tahunnya, dan ini adalah kali ke-8 Hurdin Nalid terpilih sebagai ketua turnamen tendang bola api.
Sungguh senang sekali dirinya, setelah menjadi ketua turnamen tendang bola api yang ketiga kalinya atau lima tahun yang lalu, Raja Blatawarman menganugerahi dirinya dengan gelar Adipati dan diberi fasilitas berupa tanah seluas seratus patok.
* * *
"Adipati Hurdin, ini ada seribu keping emas. Biasalah, saya ingin tim kami bisa menjadi juara turnamen tendang bola api untuk kelima kalinya" kata Adipati Brastaman dari Kadipaten Perseratra.
"Bisa diatur" jawab Adipati Hurdin Halid dengan singkat.
"Baiklah, tolong pemberian alakadarnya dari kami ini diterima" papar Adipati Brastaman.
"Ya sudah, sana biar saya atur sendiri. Pokoknya terima beres saja" jawabnya dengan agak ketus.