Pernyataan resmi klub Divisi II Belgia, CS Vise, terkait pemanggilan pemain Indonesia untuk AFF Suzuki Cup 2012 :
"CS Visé menegaskan bahwa mereka hanya akan melepaskan pemain Indonesia Alfin Tuasalamony, Yericho Christiantoko, Syamsir Alam dan Yandi Munawar ke tim nasional Indonesia di bawah Joint Comitee (JC) berdasarkan peraturan yang ditetapkan oleh FIFA dan AFC untuk Suzuki AFF Cup yang akan datang."
* * * * *
Sangat diluar akal menyimak kebijakan (yg jauh dari kata bijak) yang dikeluarkan oleh CS Visse ini. Entah harus menggunakan logika berpikir ala Lumpur Lapindo atau logika berpikir ala Manifesto Poin no.7, untuk memahami pernyataan resmi di klub hebat Liga Belgia yang mempunyai segudang kesibukan kompetisi. Dengan pernyataan resmi ini artinya memang membuktikan bahwa politisasi di dunia sepakbola kita masih tetap subur dipupuk demi kepentingan pribadi dan golongan. Bila politisasi yang dilakukan oleh Bung Karno seperti "Kau Gareng! Hadapi Belanda itu!" terhadap Soetjipto Soentoro, mungkin rakyat Indonesia patut berbangga. Karena Soetjipto "Gareng" Soentoro yang merupakan legenda Persija dan timnas kala itu didapuk mengemban tugas politis. Namun tugas politis yang diberikan oleh Bung Karno kala itu adalah demi harga diri dan kedaulatan NKRI.
Baiklah, sebagai bahan diskusi, marilah kita simak 5 pertanyaan berikut ini :
1. Aturan FIFA/AFC yg mana yg bilang soal AFF Suzuki Cup 2012?
2. Sejak kapan FIFA/AFC ngurusi AFF?
3. Apakah AFF itu resmi organisasi dibawah supervisi FIFA/AFC?
4. Tau apa CS Visse soal JC, sudah nonton video rapat JC atau belum?
5. Kemarin rehat kompetisi, pas banget sama Pra Piala Asia (kualifikasi di Pekanbaru), para petinggi klub CS Visse ngapain aja?
6. Masih mau ngeyel kalo CS Visse (baca: klan bakrie) nggak ikut2an memelihara konflik di sepakbola kita?