Mohon tunggu...
Bubup Prameshwara
Bubup Prameshwara Mohon Tunggu... Operator - Uyeah

Kadang saya memikirkan apa yg terjadi di indonesia ini, sungguh bikin "miris". Tapi kadang saya juga merasa tak ada gunanya memikirkan apa yg sedang saya pikirkan :O

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Investigasi "Ketidaktahuan" Partisipasi Timnas di Piala Asia U-22

15 Februari 2012   04:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:37 2091
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Kalau ditanya, gue sendiri juga heran mengapa PSSI, terutama koordinator timnas, Bob Hippy, tidak mengetahui mengenai keikut-sertaan Indonesia dalam ajang kualifikasi untuk turnamen Piala Asia U-22 2013 nanti. Tentu saja semua ajang internasional sangat penting bagi Indonesia untuk mendongkrak posisinya dari peringkat negara-negara anggota FIFA. Apalagi tahun lalu di Thailand, Indonesia juga gagal memastikan diri mendapatkan tiket putaran final Piala Asia U-16, setelah di kualifikasi hanya menempati posisi ketiga dibawah Thailand dan Australia. Satu tiket dari peringkat tiga terbaik ternyata juga jatuh untuk Laos, dan ini artinya mengubur impian laskar Garuda Muda tampil di Piala Asia U-16.

Seperti biasa, gue dari P.S.K selalu menampilkan hasil investigasi yang (mungkin) nggak bakal ditemui di media-media lain, bahkan media online terkenal sekalipun. Termasuk untuk kejadian PSSI "serasa" tidak tahu-menahu mengenai keikut-sertaan dalam kualifikasi Piala Asia U-22 ini P.S.K juga akan mengetengahkan hasil investigasi abal-abal versi seadanya ala koplaksiana. Dan inilah hasil investigasi tersebut :

1. Apakah ada undangan tentang drawing kualifikasi Piala Asia U-22 ke PSSI (biasanya peserta diundang)
2. (kalo gk salah) PSSI baru pertama ini turun dengan timnas U-22
3. Untuk U-22, AFC tetap memberi perhatian kepada Indonesia, secara nggak langsung emang Indonesia "masuk hitungan" versi AFC karna nggak semua negara siap dengan timnas U-22nya
4. Tahun 2011 pun juga nggak ada Piala Asia U-22, artinya Piala Asia U-22 tahun 2013 nanti adalah pertama kalinya diadakan, untuk selanjutnya dijadikan agenda dua tahunan oleh AFC (bmiiw: bully me if i wrong)
5. Meski pengumuman dari AFC sudah sejak lama, namun harus diakui juga bahwa AFC kurang aktif mensosialisasikan, apalagi melihat faktor historis tiap negara rata-rata mempunyai timnas diatas U-21 adalah U-23

* * * * *

Dari sekilas gambaran hasil investigasi diatas, nggak afdhol seandainya gue juga nggak ikut mengkritik dan sedikit mengambil pelajaran dari apa yang terjadi. Karena kritik itu mudah sekali, anak SD juga bisa (kalo anak TK, gue yakin masih pada takut kasi kritik, karna taunya cuma kripik), tapi kritik yang membangun itulah yang diperlukan wawasan dan kestabilan emosi dalam diri masing-masing individu. Terus gue termasuk yang mana? Nggak usah dipikirin, biasanya yang koplak itu pilih suka "kritik pedes ma'risih" tuh.

Memang patut disayangkan, koq sampai koordinator timnas pun nggak mengetahui (terlepas dari hasil investigasi diatas) drawing yang mengikutkan Indonesia di ajang kualifikasi Piala Asia U-22 untuk 2013 nanti. Tentu saja komunikasi dengan AFC harusnya lebih intens lagi, apalagi ini menyangkut ajang bagi talenta-talenta muda. Ditambah lagi Djohar Arifin sendiri juga mendapat kehormatan dalam fokus pembinaan usia muda, yakni sebagai komite untuk Piala Dunia U-20. Jangan sampai hal-hal mengenai ajang penggemblengan Garuda Muda, luput begitu saja, mengingat bahwa PSSI sekarang mengeluarkan kebijakan "potong generasi" dari generasi senior yang hanya mampu mempersembahkan "specialis runner-up", itupun di kancah ASEAN. Sedangkan di kancah Asia bahkan terakhir nggak lolos Piala Asia.

Lantas bagaimana menyikapi hal ini?

Di negara-negara yang sudah maju sepakbolanya seperti Jepang, Korea, atau Australia, tentu saja tidak kesulitan untuk menyiapkan skuad U-22 nanti. Hal ini karena pembinaan di negara-negara tersebut telah terstruktur dan tersistem dengan baik, sehingga ibarat mesin sudah panas duluan sebelum dipacu. Berbeda dengan kita jek, PSSI baru sekarang menggalakkan kompetisi usia berjenjang, Piala Suratin, maupun Akademi Nusantara. Tentu saja hal ini nggak bisa "dipanen" saat ini juga, bisa jadi elu dalam 8 tahun kedepan malah yang jadi ketum PSSI dan akan dapat memanen dari benih yang saat ini ditanam.

Langkah realistisnya adalah, menjadikan ajang turnamen Hasanal Bolkiah Cup yang berisikan materi pemain U-21 sebagai "Kawah Candradimuka" penggemblengan mental, terutama sebagai pemanasan pengenalan atmosfer di laga internasional. Sedangkan mengenai skill dan strategi, PSSI harus memberi porsi jadwal tersendiri yang intens dalam satu pelatihan menyeluruh disamping si pemain juga dipantau secara reguler di laga yang dilakoni klubnya masing-masing. Dengan langkah ini diharapkan dalam beberapa bulan kedepan kondisi skuad yang akan menjalani kualifikasi Piala Asia U-22 bisa dimaksimalkan dan mampu mempunyai mental semangat pantang menyerah. Tentu saja agar nggak "drop" duluan, mengingat Indonesia tergabung dalam Group E yang bisa dibilang group yang berat karena dihuni oleh Jepang, Australia, Singapura, Macau, Timor Leste.

MAJU TERUS GARUDA MUDA !!!

* * * * * * * * * * *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun