Mohon tunggu...
Bubup Prameshwara
Bubup Prameshwara Mohon Tunggu... Operator - Uyeah

Kadang saya memikirkan apa yg terjadi di indonesia ini, sungguh bikin "miris". Tapi kadang saya juga merasa tak ada gunanya memikirkan apa yg sedang saya pikirkan :O

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Inilah Penyebab SMS Penipuan "Kirim ke No.Rek"

15 Desember 2011   06:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:15 2667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah sudah keberapa kalinya gue dapat sms yang meminta untuk mentransfer ke sebuah no.rekening suatu bank. Modus kalimatnya pun sama, hanya berisikan informasi mentranfer kesebuah rekening (lengkap dengan nama bank), beserta informasi nama si empunya rekening.


Bila yang mendapat sms seperti ini adalah orang yang tidak pernah berbelanja secara online, tentu saja hal ini tidak akan menjadi masalah karena si penerima sms akan dengan mudah menyimpulkan bahwa sms yang diterima adalah sms penipuan dan kemudian akan mengacuhkannya. Nah, bagaimana kalau seandainya si penerima sms ini adalah orang yang benar-benar sedang menunggu informasi no.rekening? Baiklah, disini gue akan sedikit berbagi cerita mengenai hal ini dan semoga dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua agar lebih berhati-hati terhadap segala modus penipuan, utamanya adalah penipuan via sms.


Kejadian ini sudah terjadi lebih dari dua bulan yang lalu, tapi dengan makin maraknya gue dapat sms seperti ini hingga sekarang, maka naluri investigasi seperti polisi Qomar & Joni pun timbul. Awalnya gue pesen sebuah produk di internet, setelah deal harga+ongkir maka gue menunggu informasi no.rekening yang akan dikirim ke no.hp gue, ini dikarenakan di lapak penjual tertulis :


"NO.REKENING AKAN DIKIRIM MELALUI SMS (SETELAH DEAL)"


Sekian lama, aku menunggu (untuk kedatanganmu, ridho -red), tiba-tiba masuk sms dari nomor yang tidak terdaftar di phonebook. Berhubung no.hp yang bersangkutan (penjual) tidak gue save di phonebook, maka gue kira sms yang baru saja masuk itu adalah informasi no.rekening yang harus gue setor guna pembayaran yang gue pesen. Segera gue copy no.rekening yang ada di sms tadi, kemudian gue menuju ke menu M-Banking yang ada di handphone.


Setelah masuk M-Banking -> m-BCA -> m-Transfer -> Antar Rek -> RP -> Jumlah Uang (sejumlah deal antara gue dan penjual) -> No Rekening (gue paste dari sms) -> No PIN

Ternyata TRANSAKSI GAGAL


Usut punya usut, ternyata sms yang masuk tadi menuliskan no.rekening BRI, padahal gue sudah deal sama penjual tadi menggunakan rekening BCA. Amsyoooong, hampir aja gue kena tipu, untungnya sms penipuan tadi tidak menggunakan no.rekening BCA untuk penipuannya (alhamdulillah yah). Kalau saja BCA, ya pastinya gue sudah ketipu, transaksi tadi bakalan berhasil tapi itu transfer bukan kepada orang yang semestinya, yakni penjual.


Beberapa saat kemudian masuk lagi sms menginformasikan no.rekening (lagi), akhirnya gue cocokin aja no.hp yang masuk dengan no.hp penjual yang tadi. Ternyata match, ini dia yang berhak mendapat transfer dari gue karena gue udah pesen produknya. Pfffhh, ternyata kita memang harus jeli dan waspada di era perkembangan teknologi dan informasi sekarang ini. Ketinggalan sedikit saja, maka kita akan rawan terkena penipuan dengan modus yang pastinya makin berkembang dari yang sebelumnya.


KESIMPULAN :


Penjual yang tidak memasang no.rekening di lapaknya, adalah salah satu PEMICU untuk dimanfaatkan oleh oknum-oknum melakukan penipuan berkedok "transfer ke no.rek" yang kini kian marak. Hal ini dikarenakan akan membingungkan konsumen yang menunggu info no.rekening, apalagi bila konsumen tersebut tidak berhati-hati (termasuk gue, halah).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun