Mohon tunggu...
Bubup Prameshwara
Bubup Prameshwara Mohon Tunggu... Operator - Uyeah

Kadang saya memikirkan apa yg terjadi di indonesia ini, sungguh bikin "miris". Tapi kadang saya juga merasa tak ada gunanya memikirkan apa yg sedang saya pikirkan :O

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Inikah Keseharian @Dodit_Mulyanto?

24 Mei 2014   02:25 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:10 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_308248" align="aligncenter" width="640" caption="Dodit Mulyanto, Stand Up Comedy Session 4 Show 4"][/caption]

Selamat sore onliners, lagi galau ya? Cieeee yang galau karena Dodit closed mic, cieee. Kamu lagi galau ya, iyaaa kamu! Ehh, ehh, ehh, bukan kamu, tapi belakangmu itu loh. Iyaaa kamu, malah noleh! Kalau kamu galau, aku mau kasih pundak aku buat kamu bersandar, iyaaa kamu, i love you. Bersandarlah di pundakku, agar kamu nggak bilang, "Aku nangis koq kamu diemiiiiiin....".

Dodit Mulyanto, comica yang bisa dibilang fenomenal ini harus mengakhiri performance di Stand Up Comedy Indonesia Session 4 pada show 13. Dengan materi fashion yang ditampilkannya, ternyata belum cukup mampu membuat juri memilihnya untuk lolos ke babak selanjutnya. Memang seakan keputusan ini kontroversi, mengingat Pras Teguh yang kembali melalui sesi #CallBack dinilai banyak pemirsa kurang begitu memberikan greget tersendiri, apalagi performance yang menyisakan waktu sekitar satu menit juga memberikan penilaian tersendiri bagi pemirsa.

Terlepas dari kenyataan bahwa Dodit harus close mic, banyak public menilai bahwa cara penyampaian Dodit dalam membawakan materi di Stand Up Comedy termasuk pioneer. Bila pada umumnya, kebanyakan comic membawakan materi dengan mantap (bias dibilang, terkesan cepat) dan penuh penekanan. Maka untuk Dodit cara penyampaian dengan santai dan terkesan pelan/lambat, namun justru hal tersebut menjadi poin tersendiri bagi penonton yang mungkin banyak yang bertanya dalam hati, “Gimana ini ntar ya, gimana ya, kira-kira Dodit mau ngapain ya?”. Tak hanya cara penyampaian, Dodit juga memainkan mimic wajah yang datar serta beberapa kali memberikan gesture untuk menggoda audience. Bahkan hanya mengedipkan mata saja sudah mampu membuat penonton tertawa terbahak-bahak. Tentu hal ini juga memberikan nilai tersendiri bagi penyimak penampilannya. Yang beginilah yang belum ada dalam diri Fico (SUCI Session 3) yang sama-sama lambat dalam penampilannya membawakan materi Stand Up Comedy. Dan yang paling lain daripada yang lain adalah Dodit menggunakan alat musik biola sebagai senjata dalam penampilannya. Mungkin public sudah akrab dengan Temon yang membawakan Stand Up Comedy dengan gitar. Namun dengan biolanya, Dodit tak hanya memanfaatkan dengan menggeseknya, karena terkadang dipetik, digenjreng, dipukul, bahkan alat penggeseknya (apa ya namanya, ane lupa, wkwkwk) pernah suatu kali dibuang dan diberi punchline, “Nggakpapa, nanti beli lagi yang baru, minta dibelikan sama Papa”.

Pernah dalam satu kesempatan, tepatnya saat Stand Up Comedy Show 8, saat Raditya Dika diledek habis-habisan dalam materi yang dibawakan Dodit, Raditya Dika memberikan komentar seperti ini :

“Gua dapat gosip elo aslinya nggak kayak gini, gitu kan. Gua selalu dapat gosip, Dodit itu sebenernya kalau ngomong biasa aja, gitu. Kalau misalnya di belakang panggung dia suka godain anak-anak Kompas TV, gitu kan. Gua sering dapat gosip kayak gitu.”

Spekulasi bermunculan atas statement Raditya Dika, apakah benar Dodit kesehariannya memang seperti saat diatas panggung, ataukah itu hanyalah pembawaan saja untuk keperluan penampilan diatas panggung saja?

Sebenarnya kami tertarik hal ini sejak mulai Dodit Show untuk yang ketiga kalinya. Seperti biasanya, kami pun mulai melakukan investigasi ala koplaksiana untuk mencari tahu tentang seluk-beluk Dodit Mulyanto. Sampai pada akhirnya kami menemukan video di youtube seperti dibawah ini.

Stand Up Comedy Dodit di Surabaya (youtube.com)


Dalam video yang diunggah di youtube lebih dari setahun yang lalu tersebut, dapat kita saksikan bahwa Dodit membawakan Stand Up Comedy jauh dari seperti yang biasa kita saksikan di Kompas TV. Meski dengan materi yang sama, seperti “Meskipun Jawa, tapi memegang erat budaya Eropa”, tapi cara penyampaian kepada audience sangat jauh tak seperti yang kita ketahui. Yang bisa kami ambil kesimpulan dari  video tersebut adalah, Dodit pada saat itu masih mencari dan mencari pembentukan karakter. Bagaimana karakter yang pas yang ingin dia gunakan nantinya dalam ber-Stand Up Comedy, Dodit belum menemukan seutuhnya seperti halnya yang kita lihat di SUCI Session 4. Bila kami perhatikan lebih seksama pada video tersebut, kami merasa bahwa gaya penyampaian Dodit di jaman dulu (cieeee, jaman purbakala kellessss) lebih mirip dengan Tukul Arwana.

Kenapa mirip Tukul Arwana? Satu, karena sama-sama merepresentasikan diri sebagai wong ndeso. Dua, meski wong ndeso tapi selalu menekankan dengan gaya bahasa yang tinggi, seolah memberi pesan bahwa “nggak semua wong ndeso itu nggak cerdas”. Tiga, sama-sama menggunakan gaya seolah sombong sebagai penekanan dalam mengemukakan kalimat. Empat, intonasi kalimat masih keTukul-Tukulan. Lima, gerak tubuh pun masih aktif dengan gaya yang juga mirip Tukul.

Dan yang jelas, untuk menemukan sebuah karakter dalam dunia entertainment itu sangatlah sulit. Dengan awalnya Dodit seperti kita lihat di video di atas hingga menjadi karakter baru yang sangat fresh seperti yang kita lihat di Stand Up Comedy Indonesia Session 4 ini, tentu itu adalah prestasi Dodit yang menurut saya belum dapat ditandingi oleh comica lain di SUCI Session 1-4. Lantas, seperti judul artikel ini, benarkah keseharian Dodit Mulyanto dalam berbicara memang seperti video diatas?

Hah, aku?
Aku yang bikin artikel, aku juga yang harus jawab ????!!!!!!!!!


Twitter : @BubupTweet

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun