Mohon tunggu...
Bubup Prameshwara
Bubup Prameshwara Mohon Tunggu... Operator - Uyeah

Kadang saya memikirkan apa yg terjadi di indonesia ini, sungguh bikin "miris". Tapi kadang saya juga merasa tak ada gunanya memikirkan apa yg sedang saya pikirkan :O

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Hari Gini Masih Ngomong "Wim: This is Not My Team"?

21 Januari 2012   05:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:37 1246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13271246542116402012

[caption id="attachment_156774" align="aligncenter" width="652" caption="illustrasi : seenclick.blogspot.com"][/caption] Apa kabar sepakbola Indonesia? Seharusnya dengan adanya surat langsung dari FIFA , kita bisa menyelesaikan konflik yang terjadi di sepakbola kita ini, terlebih pada konflik yang diciptakan oleh kubu yang menamakan dirinya KPSI, karena seperti yang kita ketahui bahwasanya PSSI sendiri saat ini lebih terfokus pada roda kompetisi yang berjenjang dari yang profesional hingga yang amatir, serta pembinaan usia dini, dan menyerahkan segala sesuatu yang berhubungan langsung dengan konflik oleh KPSI ini kepada yang lebih berwenang, yakni CAS/AFC/FIFA. Tapi ternyata surat dari FIFA yang ditujukan kepada PSSI ini diartikan “seenak udelnya” sendiri oleh kubu KPSI yang notabene berisi orang-orang lama yang pernah membelokkan atau memlintir-mlintir segala sesuatu yang berhubungan dengan surat dari AFC-FIFA, bahkan lebih parahnya sampai statuta pun bisa resmi disahkan dengan isi menawar standart statuta FIFA tentang pasal kriminal.

Sebenarnya gue sich udah pengen menenangkan diri dari hiruk-pikuk konflik elite KPSI ini, tapi ternyata KPSI kini makin terlihat seperti menghalalkan berbagai cara demi memenuhi ambisinya, yaaasudah dech gue corat-coret aja sekedar sebagai perjuangan melawan lupa. Tapi pagi tadi ada satu hal yang mungkin agak menyita perhatian gue, ini tentang ada yang masih saja mengungkit Wim Rijsbergen yang tidak disukainya karna mengatakan “ini bukan team saya”, ckckck. Hmmz, okelah nggak ada salahnya kita flashback dulu sejenak menuju kejadian saat kita baru saja ditumbangkan Bahrain di Senayan tempo waktu lalu.

1. FUCK

Mengenai sikap emosional Wim saat di pertandingan (lapangan), selalu saja ada perbedaan perbendaharaan kosakata bahasa yang biasa digunakan, apalagi bila ini terjadi antar bangsa (dalam hal ini adalah Wim sebagai orang Belanda). Mungkin bagi seorang daratan Eropa, menggunakan kata “fuck” sama halnya seperti kita di Indonesia menggunakan umpatan kata “sial”. Baik “fuck” maupun “sial” toh maksudnya sama-sama mengumpat juga. Yang membedakan hanyalah tingkatan kekasaran kata tersebut, seperti yang kita maklumi bahwa kata “fuck” memiliki konotasi bahasa yang sangat kasar bagi masyarakat kita, dan mungkin di Eropa sana penggunannya juga digunakan untuk mengumpat seperti ini juga. Seperti kalau kita kesal dan mengumpat dengan kata “celaka”, bagi kita mungkin biasa saja, tapi tidak begitu halnya dengan orang Malaysia mendengar kata umpatan “celaka”. Kalau ingin ditelusur, hehee banyak tuh pelatih/offisial kita (terutama di klub) yang ketika kesal langsung dech keluar bahasa binatang, wkwkwk.

2. This is not my team

Naaah ini lagi yang juga jadi bahan menggelikan, masih saja percaya dengan provokasi media tanpa membandingkan dengan keterangan-keterangan lain, apakah benar sesuai begitu? Mengenai pernyataan Wim Rijsbergen dalam jumpa pers, memang ada sebuah media yang memprovokasi masyarakat yang kecewa dengan kekalahan timnas (gue nggak akan nyebut nama medianya ya, tapi inisialnya adalah antv, juga gue nggak akan nyebut nama programnya ya, tapi inisialnya Lensa Olahraga). Baiklah mungkin kita bedah saja seperti yang pernah dibedah di forum-forum lain (kalo bahas kaskusnya: kaset rusak gan, baca tuh di pejwan)

Inilah pernyataan Wim Rijsbergen pada saat konferensi pers sehabis kekalahan vs Bahrain : “We still have a lot of to do, because that means.. that the we’re not very good for international games or higher level.. and that’s.. that’s just reality. the other team will be.. that’s offcourse.. ehh.. this group was created and no influence from me and offcourse as soon as the competition will start, i have to move for search players and see if the other players available and really wanna work and play for the national team.. A lot of guys are not very for international football. that’s just the reality, I can’t make it better, i can’t make it worse but that’s the reality and the… so i hope we can find some more players and try to play for the national team and makes it proud..”yang kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi: “masih banyak pekerjaan yg harus kita lakukan, karena kita tidak begitu bagus untuk sebuah pertandingan internasional atau level yg lebih tinggi.. dan itulah kenyataanya.. tapi team lain pasti bisa melakukukanya.. tim ini telah dibuat dan tidak ada pengaruh saya dalam pembentukannya.dan pastinya secepat mungkin ketika kompetisi sudah berjalan, saya akan melihat dan mencari pemain jika pemaian lain itu ada dan pastinya mau berusha dan bermain untuk tim nasional… banyak dari pemain tidak cukup untuk bermain di level internasional.. itulah kenyataanya..  saya tidak dapat membuat mereka lebih baik, tidak dapat membuat lebih buruk tapi itulah kenyataanya.. jadi saya berharap, kami dapat mencari beberapa pemain lagi dan berusaha untuk bermain untuk tim nasional dan membuat itu menjadi sebuah kebanggaan…. ” Seharusnya kalimat ini netral-netral saja, lalu kemudian menjadi heboh karena pemberitaan di berbagai media yang mengatakan bahwa pelatih menyalahkan pemain, dan tentu saja TIDAK ADA kalimat “this is not my team” seperti yg dihebohkan tersebut. (revolusipssi)

Hmmz, masih kurang puas juga ya? Bagaimana kalau kita pergi ke website pribadi seorang pemain sepakbola terkenal di negeri ini, dia adalah mas Bepe20 yang juga hadir dalam acara jumpa pers tersebut (tapi katanya datangnya telat dikit, mungkin sehabis main masih kudu keramas dulu pake shampo no.1 di dunia), semoga nggak merubah esensi yang dikedepankan.

Saat konferensi pers saya tidak pernah mendengar pelatih kepala tim nasional berkata, "Ini bukan tim saya, mereka bukan pemain pilihan saya dan tim ini tidak layak bermain di level international". Kemudian mas Bepe20 juga menuliskan sebuah poin penting dari pernyataan Wim Rijsbergendalam jumpa pers tersebut "Saya sangat kecewa dengan permainan tim malam ini, dan untuk itu saya akan menyuntikkan beberapa darah baru pada pemanggilan pemain yang akan datang, hal tersebut saya lakukan untuk menambah kekuatan tim."

Kalau pengen menyimak curhat mas Bepe20, bisa saja selengkapnya klk di sini, ada nilai positifnya dari mas Bepe20 koq, ini bukan mau menjelek-jelekkan mas Bepe20 (yg asli). Silahkan disimak aja curhatan mas Bepe20 dengan para pemain lainnya tentang timnas dan pertandingan tersebut.

Loh loh loh, koq membela Wim toh mas? Hmmz, ya terserah saja sich. Tapi demi kepuasan pembaca (kalo gk puas mending nyari ke tempat lain, gue bukan objek pemuas) ya mending kita simak video berikut ini tentang pernyataan Wim Rijsbergen. Sumbernya juga nggak usah jauh-jauh, gue nggak akan nyebut namanya tapi inisialnya adalah Lensa Olahraga. Cekidot video Lensa Olahraga ini, lalu bandingkan antara narasi yang dibacakan oleh narator (yaiyalah narator, emang dibaca demit) dengan apa yang ada di video.

@youtube Lensa Olahraga: Kalah, Rijsbergen Salahkan Pemain

* * * * * * * * * * * * * * * * * * *

So, jadi kesimpulannya, gue ya nggak bisa buat memaksakan kalian buat menyukai gaya melatih seorang pelatih sepakbola kepada semua orang, yang gue bisa lakuin cuma membeberkan apa yang terjadi. Suka atau nggak suka, itu kembali kepada asumsi masing-masing personal buat menyimpulkan tentang kondisi yang terjadi sebenarnya. Lagian gue juga bukan fanatik kepada seorang pelatih yang selalu membangga-banggakannya. Justru yang gue suka dari Wim Rijsbergen cuma satu aja, dia orangnya “bacotnya” gede, dengan ini maka gue bisa tau pemain siapa-siapa aja yang cengeng ketika mendapat hal-hal yang tidak mengenakkan. Selain itu, mungkin biasa-biasa aja, malah banyak nggak sukanya karena Wim kurang mampu berkomunikasi baik dengan para pemain. Beruntung, kemarin kita punya Rahmad Darmawan yang bisa lancar berbahasa Indonesia, dan kini ada Aji Santoso (yaiyalah, dua orang itu asli Indonesia, wkwkwk). Terus opa Alfred Riedl gue juga suka sama gaya strategi permainannya, dll.

Baiklah, buat mengakhiri pertemuan kita ini, gimana kalau kita akhiri dengan pantun, setuju?? (gue juga nggak setuju sich sebenernya, soalnya tadinya nggak punya ide, wkwkwk)

Menggergaji baja menggunakan jigsaw Bukan tim saya, nggak kukuuuuuww lah yaawwww :malu

* * * * * * * * * * * * *

~~{[["P.S.K]]}~~ Pengamat Sepakbola Koplaksiana Terkoplak Mengabarkan

oleh : Bubup Prameshwara, SH (Specialis Humor) Peraih gelar Humoris Causa dari UGM (Universitas Genteng Merah)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun