Ribuan polisi militer mengamuk, banyak diantara mereka berusaha merobohkan bangunan dari pabrik rokok yang telah beroperasi sejak 2 bulan yang lalu. Situasi menjadi semakin anarkis tak terkendali saat orasi mereka tak mendapatkan tanggapan dari pihak pabrik. Karyawan-karyawati pabrik pun dilanda ketakutan karena merasa terintimidasi oleh kehadiran ribuan polisi militer. Bahkan ada beberapa oknum karyawan yang memanfaatkan situasi chaos ini untuk menjarah persediaan rokok yang tersimpan di gudang. Tak cukup hanya menjarah dan membawa kabur rokok, mereka juga dengan santainya menyulut rokok di TKP.
Blubup, salah satu karyawan dari pabrik rokok yang ikut menjarah pun terlihat santai tanpa rasa bersalah dengan entengnya melayani wawancara dari BePe TV.
"Ya lumayan lah mas, itung-itung buat bayar tenaga. Lha ini saya sudah kerja disini 2 bulan, gaji dibayar separuh dari yang dijanjikan", jawab Blubup sambil mengepulkan asap rokok ketika ditanya wartawan.
Pampam, salah seorang polisi militer yang terlihat mengkomandoi aksi tersebut pun diwawancarai oleh wartawan dari BePe TV. Berikut petikan wawancara tersebut.
W : "Apa benar anda yang mengkomandoi aksi ini bung ?"
P : "Ya benar. Kami sudah melakukan orasi sejak kemarin, tapi tidak ada tanggapan dari pihak manajemen, malah yang menanggapi kemarin cuma satpam yang bertugas dan menawari saya rokok"
W : "Orasi apa itu bung ?"
P : "Ya kami kecewa, karena pihak perusahaan menggunakan nama "KORA MILD" sebagai merk dagang rokoknya. Jelas kami kecewa, mending mereka ngasi royalti ke kami, ngasi jatah rokok aja juga gak"
W : "Lantas apa yang akan anda instruksikan kepada jajaran anda bung ?"
P : "Saya akan instruksikan : Bakaaaaaaaaaaaar semua rokoknya, tapi ngebakarnya sebatang-sebatang aja"
W : (dalam hati) "kutu kupret"