Mohon tunggu...
Bubup Prameshwara
Bubup Prameshwara Mohon Tunggu... Operator - Uyeah

Kadang saya memikirkan apa yg terjadi di indonesia ini, sungguh bikin "miris". Tapi kadang saya juga merasa tak ada gunanya memikirkan apa yg sedang saya pikirkan :O

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Pelatihan Mental ala Timo Scheunemann

28 Januari 2012   16:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:20 2614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Bila anak-anak usia muda diberi masukan dan pelatihan mental sejak usia sedini mungkin, niscaya akan mudah diterima masuk kedalam etos kerja anak itu nantinya bila sudah memutuskan menjadikan sepakbola sebagai kariernya, dibanding bila harus mengajarkan pelatihan mental kepada pemain yang sudah terbilang senior. Bahasa kasarnya adalah, masih muda belum terkontaminasi oleh banyak hal negatif, sehingga pembelajaran dan pelatihan mental akan mudah merasuk ditangkap oleh anak-anak didik guna diterapkan dalam kehidupan kesehariannya (gk cuma pas maen bola aja jek). Dari kicauan (tweet) Timo Scheunemann di jejaring sosial twitter, dibeberkan beberapa program penggemblengan mental kepada para anak didiknya, dan berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dirangkum.

Kiat praktis melatih mental pemain

1. Prinsip utama :
Latihan mental tidak berhenti saat latihan usai. Kehidupan sehari-hari penuh dengan latihan mental. Berangkat sekolah walau malas itu latihan mental, sopan & ramah pada orang disekitar walau tidak suka itu latihan mental, taat pada orang tua walau berat itu latihan mental.

2. Pakai kegiatan lain sebagai ajang pelatihan mental, seperti main catur, panahan (daya konsentrasi/fokus), soft gun (kerjasama &keberanian), pramuka.

3. Latihan penalti berbagai variasi. Contoh A : tim yang kalah dihukum. Contoh B : 1 pemain menendang kalau tidak masuk semua dihukum, dll.

4. Pelatih sengaja jadi "wasit" yg buruk, (misalnya) mulai skor dari 0-2 dll. (ini) Berguna melatih penguasaan diri dan jiwa pantang menyerah.

5. Pelatih menjadi PANUTAN NYATA.

* * * * *

Semoga program-program nyata pembinaan usia dini yang dikembangkan oleh PSSI ini akan menjadi kontribusi nyata untuk membangun timnas yang tangguh di masa mendatang. Apalagi pengurus PSSI di era-era sebelumnya terkesan menganaktirikan program pemberdayaan bakat dan potensi untuk usia dini. Dari sekitar 40 juta anak Indonesia (terus terang aja jek, angka 40 juta itu gue cuma perkiraan, alias bukan data valid), masa sich kita nggak bisa menemukan 23 anak per kategori kelompok usia umur sebagai cikal bakal timnas yang lebih baik di masa mendatang? Tentu saja hal semacam ini bukan monopoli tugas para pengurus PSSI pusat maupun daerah, tapi juga merupakan tugas kita sebagai pecinta sepakbola untuk ikut mendukung berjalannya program ini agar berjalan sesuai dengan harapan kita semua, dan mengawal program ini jangan sampai jalan di tempat, serta berkesinambungan ke depan, entah siapapun nantinya yang memegang tampuk kendali kepemimpinan PSSI di masa yang akan datang.

* * * * * * * * * * *

~~{[["P.S.K"]]}~~
Pengamat Sepakbola Koplaksiana
"Terkoplak Mengabarkan"

oleh : Bubup Prameshwara, SH (Specialis Humor)
Peraih gelar Humoris Causa dari UGM (Universitas Genteng Merah)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun