Norman Kamaru, atau yang beberapa bulan yang lalu dikenal dengan sebutan Briptu Norman, menyatakan keinginannya untuk mengundurkan diri dari Kesatuan Brimob Polda Gorontalo meski dirinya belum sampai 10 tahun bertugas. Surat pengunduran dirinya bahkan telah diserahkan langsung ke Polri melalui ayahnya, Idris Kamaru bersama istri dan beberapa kerabat yang menemani.
Publik pun bertanya-tanya, apa yang menyebabkan Norman Kamaru mengundurkan diri dari Kesatuan Brimob. Dalam berbagai wawancarapun Norman sering menjawab dengan jawaban singkat "ya pengen aja", jawaban seperti itulah yang dilontarkan ke awak media. Tapi tenang saja, beruntung Blubup yang bergelar profesor abal-abal mau meluangkan waktunya untuk menyebar mata-mata (halah, biasanya juga nyebar ranjau paku) untuk melakukan investigasi koplak demi mendapatkan informasi tentang penyebab mundurnya Norman Kamaru dari Kesatuan Brimob Polda Gorontalo :
1. Semua orang di Polda Gorontalo tak ada yang mau memakai RBT lagunya.
2. Sejak terkenal dan sering manggung, dirinya jadi lebih gemuk sehingga seragam dinasnya sudah tidak muat.
3. Situs youtube.com diduga telah mengontraknya untuk mempublish 2 video yang lebih gila lagi, demi mendapatkan traffic ke situs tersebut.
4. Kalo jadi artis, bisa ketemu cewek-cewek cantik seperti Astrid Tiar, lawan mainnya di FTV kemarin.
5. Ditolak ketika mengajukan diri pindah ke Jakarta. Padahal polisi di Jakarta kan banyak yang cantik-cantik seperti Briptu Eka Freztya.
6. Norman malu sebagai polisi, karena koruptor di Indonesia itu semua licin bagai belut.
7. Fee manggung beberapa waktu lalu yang diterima Norman, harus disetorkan sekian persen untuk kepolisian.
8. Bila sudah jadi warga sipil, dirinya pengen mencalonkan diri pada pilgub Gorontalo dari calon independen.
9. Ingin berduet dengan Shahrukh Khan dan menggelar konser besar di Gorontalo.
10. Tidak ingin termasuk orang yang tidak jujur. Karena memang benar seperti yang dikatakan alm. Gus Dur bahwa hanya ada 3 polisi yang jujur : Polisi Tidur, Patung Polisi, dan Hoegeng.
Wkwkwk, itulah investigasi ngawur yang dikumpulkan dari data-data di warkop mang Ikin, mang Ujang, dan mang Kelke Ati.
~~@{"P.S.K"}@~~
Pojok Senyum Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H