Mohon tunggu...
Bubup Prameshwara
Bubup Prameshwara Mohon Tunggu... Operator - Uyeah

Kadang saya memikirkan apa yg terjadi di indonesia ini, sungguh bikin "miris". Tapi kadang saya juga merasa tak ada gunanya memikirkan apa yg sedang saya pikirkan :O

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Diego Michiels Putus Kontrak dengan Pelita Jaya?

31 Desember 2011   02:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:33 1263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisruh di dunia persepakbolaan tanah air, mau tidak mau pasti mengorbankan pemain untuk mendapatkan kenyamanan dan kejelasan tentang masa depannya. Baru-baru ini, pemain naturalisasi yang namanya berkibar ketika menjadi salah satu pilihan utama Rahmad Darmawan di ajang Sea Games XXVI lalu, Diego Michiels, dikabarkan telah memutuskan secara sepihak kontraknya dengan Pelita Jaya Karawang. Hal yang sangat di luar dugaan banget jek, karena seperti yang kita tahu bahwa Diego Michiels ini terlihat royal terhadap Pelita Jaya, buktinya Diego Michiels mau-maunya ketika diminta beriklan turut serta dalam konflik sepakbola tanah air. Ingat jargoN ini nggak jek, "Hello Indonesia, i'm Diego Michiels from Pelita Jaya. Watch me on ISL, only on ANTV". Sebenarnya belum ada pernyataan resmi mengenai pembatalan kontrak antara Diego dengan Pelita Jaya. Kabar ini mencuat bersumber pada akun Facebook dari manajer Pelita Jaya, Lalu Mara Satriawangsa, yang mengatakan mendapatkan berita ini dari sang ketua umum Pelita Jaya, Gunawan Tamsir. "Saya baru saja dihubungi oleh Bapak Gunawan Tamsir yang menyampaikan salah satu pemain Pelita Jaya yang memperkuat Timnas U-23 pada Sea Games yang baru lalu, Diego Michels telah menandatangani Surat Pengunduran diri secara sepihak dari Pelita Jaya FC," demikian pernyataan yang dibuat Lalu Mara Satriawangsa Manajer Pelita Jaya, lewat akun resmi Facebook-nya. (inilah.com) Yak, betul jek. Memang media itu corong buat kelompok tertentu, jadi bila ada rumor menyangkut kelompoknya, bakal cepet mencuat melalui media ini. Terlepas kabar ini yang belum ada kejelasan jumpa perss-nya, tentu saja hal ini banyak mengundang tanya bagi sebagian orang. Mungkin juga artis-artis seperti Nikita Willy, Dewi Persik, Ayu Ting Ting, Jessica Iskandar, dll juga bertanya-tanya. Bilakah memang hal ini benar adanya, maka kira-kira apa alasan Diego Michiels mengundurkan diri dengan memutuskan kontrak secara sepihak dengan klub yang menaunginya, Pelita Jaya. Gue sich juga yakin kalau toh berita ini benar adanya, maka kesimpulan gue tuh alasannya bukan pengen terjun di dunia artis layaknya Norman Kamaru. Lah, Norman ketauan bisa nyanyi meski teknik vokalnya gitu-gitu aja, masa Diego Michiels lebih pilih bermain sinetron daripada main sepakbola, nggak mungkin banget kan jek? Terlepas dari Diego Michiels, sebenarnya kita bisa melihat kegundahan para pemain-pemain lain mengenai kejelasan dan masa depannya sebagai pemain yang bisa dibilang terkatung-katung karena konflik yang terjadi di persepakbolaan tanah air. Mungkin banyak yang beranggapan bahwa karena konflik ini maka para pemain yang akan menjadi korban, tapi banyak juga diantara mereka yang tidak jeli melihat bahwa para pemain juga telah ikut mengobarkan semangat permusuhan itu sendiri. Tak perlu jauh-jauh, sebagian besar pemain Persija Jakarta dan Pelita Jaya seperti Bambang Pamungkas, Ramdani Lestaluhu, Hasyim Kipuw, Greg Nwokolo, Victor Igbonefo, Diego Michiels, Safee Sali, dll kerap tampil di layar kaca dalam bentuk iklan yang menyerukan "dukungan terhadap ISL", bila sudah begini bagaimana nggak mau dikatakan bahwa para pemain nggak ikutan berkonflik, hayoh? Sebenarnya hal yang sangat wajar bila pemain loyal terhadap klubnya, yang nggak wajar adalah ketika persepakbolaan kita yang sedang dilanda konflik hebat saat ini, ternyata pemain menjadi senjata utama para pemilik kepentingan (klub) untuk melakukan propaganda yang sebenarnya pemain pun tidak pernah mau mengikuti masuk dalam pusara konflik ini. Gue heran aja kalau ada yang mengatakan bahwa pemain hanyalah korban dari konflik ini, kalau pemain yang easy going mungkin okelah bisa dikatakan korban, tapi bila pemain sudah ikut dalam konflik itu sendiri, apakah mereka itu juga korban? Sebagai contoh nyata, nggak usah jauh-jauh mikir aja jek, emang kami dari P.S.K selalu memberi contoh yang nggak sulit-sulit amat untuk disimak. Masih ingat wawancara Bambang Pamungkas di pinggir lapangan pasca pertandingan Timnas Selection vs LA Galaxy? Apa yang dikatakan si Bambang? Hahaa, betul sekali! Alih-alih menyoroti pertandingan tadi dengan mengemukakan apa arahan pelatih, apa penerapan dari pemain, seberapa jauh aktualisasi arahan pelatih untuk diterapkan dalam permainan, dll, mas Bambang malah mengatakan "Saya dan teman-teman yang lain sedang mempersiapkan diri untuk pertandingan ISL besok". Nah loh, kalau sudah ikut berkonfrontasi begini, pantaskah bila mereka rugi lalu disebut korban? Yasudahlah kita tunggu saja perkembangan dari Diego Michiels, jangan sampai pengundurannya disebabkan iklim sepakbola yang nggak kondusif menurutnya, dan jangan sampai juga ini hanyalah isu yang sengaja digulirkan agar masyarakat lupa akan syarat-syarat diadakannya KLB. Dan nyatanya, banyak media tidak pernah memberitakan syarat-syarat digelarnya KLB itu apa aja (hohoo, simak terus P.S.K pasti ada beritanya, wkwk). Yth. Safee Sali, awak mau menyusul Diego?

* * * * * * * * *

~~{[["P.S.K"]]}~~ Pengamat Sepakbola Koplaksiana

oleh : Bubup Prameshwara, SH (Specialis Humor) Peraih gelar Humoris Causa dari UGM (Universitas Genteng Merah)

[caption id="attachment_152378" align="aligncenter" width="435" caption="Pengamat Sepakbola Koplaksiana"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun