Mohon tunggu...
Bubup Prameshwara
Bubup Prameshwara Mohon Tunggu... Operator - Uyeah

Kadang saya memikirkan apa yg terjadi di indonesia ini, sungguh bikin "miris". Tapi kadang saya juga merasa tak ada gunanya memikirkan apa yg sedang saya pikirkan :O

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Cetak Gol Penalti dengan Tumit, Theyab Awana Akhirnya Batal Dijatuhi Sanksi

20 Juli 2011   18:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:31 1235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jelang laga pra Piala Dunia 2014 antara Uni Emirat Arab (UEA) dengan India yang akan dilangsungkan pada 23 Juli 2011 di Al Ain (UEA) dan leg ke-2 pada 28 Juli 2011 di New Delhi (India), timnas UEA melakukan laga persahabatan melawan timnas Lebanon. Laga persahabatan yang dilangsungkan pada hari Minggu 17 Juli 2011 di Khalifa Bin Zayed Stadium (Al Ain Club) ini dalam beberapa hari terakhir begitu menghebohkan dunia sepakbola ditengah gencarnya berita tumbangnya para 'raksasa' di Copa America 2011.

Bukan kemenangan fantastis UEA 6-2 atas Lebanon, yang menjadi buah bibir penikmat sepakbola di seluruh dunia, namun atraksi unik dari Theyab Awana saat melakukan tendangan penalti yang sangat menghebohkan. Bagaimana tidak, saat UEA sudah unggul 5-2 atas Lebanon, pada menit ke-78 UEA mendapatkan hadiah tendangan penalti, dan hadiah penalti inipun akhirnya diambil oleh Theyab Awana. Uniknya, setelah Theyab mengambil ancang-ancang untuk menendang bola, begitu mendekati bola kemudian Theyab membalikkan badannya lalu menendang bola menggunakan tumit kanannya. Bola yang bergulir pelan ternyata tak mampu diantisipasi kiper Lebanon (Hassan Moghnieh) karena terkejut dan terkecoh oleh aksi tak terduga dari Theyab Awana dalam mengeksekusi tendangan penalti tersebut.

Srecko Katanec, pelatih UEA yang kurang suka akan aksi anak asuhnya tersebut akhirnya melakukan pergantian pemain untuk mengganti Thayeb Awana. Hal ini dilakukan sang pelatih dengan pertimbangan bahwa usia Thayeb masih sangat muda (21th) dan diharapkan mampu mengendalikan emosinya, karena aksinya tersebut dinilai telah memandang remeh lawan dengan tidak memberikan rasa hormat.

Esmaeel Rashed, manajer timnas UEA yang pada awalnya mengecam aksi ini, pada akhirnya pun tak jadi menjatuhkan sanksi kepada pemain bernomor punggung 13 ini.

Ya mungkin saja Thayeb Awana (siapanya Tukul Arwana ya ?) ini ingin memadukan antara sport dan entertainment seperti aksi-aksi akrobatik dalam olahraga bulutangkis, namun dengan "situasi, kondisi, toleransi" yang seperti ini (penalti), hendaknya pemain bisa mengendalikan egonya untuk lebih berpikir bijak dan dewasa. Karena saat tendangan penalti, keadaannya adalah dari bola mati dan si pemain hanya berhadapan dengan kiper lawan, jadi tidak bisa disamakan dengan tendangan kungfu ala Zlatan Ibrahimovich yang melakukan aksinya saat membela Inter Milan 3 tahun silam.

Apapun berita yang berkembang, semoga kejadian ini dapat memberi pelajaran kepada semua pemain sepakbola pada khususnya dan insan olahraga pada umumnya, agar bisa menghormati lawan. Semoga dengan kejadian ini pula mampu menghibur para pecinta sepakbola kita yang dalam kurun waktu 6 bulan terakhir ini tersita pikirannya menyaksikan berbagai kontroversi di tubuh PSSI.

BRAVO SEPAKBOLA INDONESIA
(ayo kalahkan Turkmenistan)

* * * * * * *

sumber :
- metrotv
- tribunnews
- gulftoday.ae
- metro.co.uk

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun