Apa isu yang sedang marak di Kompasiana ?
Indonesia gagal melangkah ke babak final Sudriman Cup 2011 ?
Itu mungkin sudah diprediksi banyak orang. PBSI pun sebelumnya juga mengatakan bahwa mencapai semi-final adalah target realistis yang bisa diraih tim Indonesia. Animo masyarakat pun juga tak semarak seperti dahulu, padahal seperti yang kita ketahui bahwa bulutangkis adalah cabang olahraga yang sering mengharumkan nama bangsa Indonesia dengan menorehkan prestasi di kancah internasional.
FC Barcelona juara Liga Champion ?
Nah ini baru benar sekali, bisa dipastikan topik ini banyak dibicarakan oleh lebih dari 50% Kompasianer, baik dibicarakan dalam bentuk posting artikel di Kompasiana, maupun dibicarakan dalam forum kolom komentar di sembarang lapak. Saking hebohnya, lapak-lapak yang tidak ada hubungannya sama sepakbola pun tak luput dari pembicaraan seputar keberhasilan Barcelona menjuarai Liga Champion musim 2010/2011 ini.
Hal yang tak mengherankan, karena sepakbola adalah cabang olahraga yang paling populer di negeri kita ini, meski dari cabang sepakbola ini negeri kita banyak menuai berita negatif mulai dari sepakbola "gajah", liga yang sering rusuh, bentrok antar suporter yang tak berkesudahan, hingga kisruh di lembaga PSSI itu sendiri. Penggemar sepakbola pun tak terbatas kaum tertentu saja, dari pria, wanita, tua, muda, anak-anak, pejabat, pegawai rendahan, kuli, buruh, dll semua larut dalam euforia dunia sepakbola. Untuk Liga Champion UEFA, ini menjadi perhatian utama karena Eropa adalah kiblat kehebatan sepakbola dunia. Talenta-talenta berkualitas dari Amerika Latin yang terkenal karena mempunyai skill yang mumpuni pun banyak bermain memperkuat klub-klub dari benua biru ini. Dari Lionel Messi, Carlos Teves, Diego Forlan, Ricardo Kaka, Douglas Maicon, dll. Jadi, untuk final Liga Champion sangat wajar bila mampu menyedot perhatian milyaran pasang mata dari seluruh dunia.
Heboh adanya iklan produk rokok di Kompasiana ?
Banyak tanggapan dari Kompasianer karena adanya iklan produk rokok (Djarum Super) yang menghiasi beranda Kompasiana. Mulai dari yang bersuara lantang protes terhadap adanya iklan ini, menganggap wajar iklan ini, maupun yang biasa-biasa saja menyikapi hal ini. Dalam beberapa hari terakhir ini banyak sekali yang menyoroti topik ini, puluhan posting artikel dan ribuan komentar dalam tiap hari, banyak sekali yang membicarakan tentang hal ini.
Disini saya tidak akan membahas mengenai apakah saya pro, kontra, atau abstain dalam menyikapi tentang adanya iklan rokok di Kompasiana. Saya sendiri awalnya tau tentang adanya iklan rokok juga dari membaca banyak artikel yang menyoroti isu ini, bukan tau karena melihat sendiri iklan rokok yang dimaksud.
Nah ini dia maksud saya :
Bila memang diantara rekan-rekan Kompasianer merasa terganggu karena adanya iklan rokok, bisa mengikuti yang biasa saya lakukan koq.
