Mohon tunggu...
Bubup Prameshwara
Bubup Prameshwara Mohon Tunggu... Operator - Uyeah

Kadang saya memikirkan apa yg terjadi di indonesia ini, sungguh bikin "miris". Tapi kadang saya juga merasa tak ada gunanya memikirkan apa yg sedang saya pikirkan :O

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Lensa Olahraga: Komite Normalisasi Harus Menghentikan Liga Ilegal LPI Sesegera Mungkin

4 April 2011   18:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:07 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi dini hari ini di acara Lensa Olahraga antv, presenter telah mengucapkan :
"komite normalisasi FIFA harus membubarkan liga ilegal LPI sesegera mungkin"
(kira-kira begitu)

Tak hanya presenter, tapi narator berita juga menyebut demikian (liga ilegal dihentikan sesegera mungkin).

Ada apa ini ?
Apa motif manajemen antv dan atau lensa olahraga sehingga sering dan bahkan mengulang-ulang menyebut liga "ilegal", padahal jelas FIFA menyebut LPI sebagai "breakaway league". Dalam konteks bahasa Inggris, ilegal itu bisa ditulis "ilegal" dan tak perlu ditulis dengan kata "breakaway league". Atau mungkin yang memerintahkan men-translate ini pak Nurdin Halid yang terhormat kah ? Seperti yang kita ketahui, pak Nurdin dalam rapat umum dengar pendapat dengan komisi IX DPR memang mengakui bahwa dia 'tidak' bisa berbahasa Inggris. Atau mungkin pihak manajemen antv dan atau lensa olahraga juga suka "plintir" kata, sehingga kata breakaway league diartikan dalam bahasa Indonesia yaitu ilegal. Ataukah tak ada kata lain, sehingga kata ilegal dalam bahasa Indonesia adalah yang paling tepat untuk mengartikan 'breakaway league'. Padahal telah banyak pakar mengartikan breakaway league yang dimaksud FIFA adalah 'liga yang memisahkan diri' atau "liga tandingan" sebagai padanan yang tepat seperti yang dimaksud FIFA.

Sering mengulang-ulang kata 'ilegal', memang begitulah bahasa pemberitaan yang digunakan antv. Tak cukup dengan hal itu, sang presenter dan sang narator pun dengan gamblang menyebut dan menambahkan kata "sesegera mungkin" di akhir kalimat yang menyebutkan "ilegal" tersebut. Sepertinya antv ini menganggap LPI bagai ulat bulu di Probolinggo yang harus dimusnahkan. Memang dalam runing text lensa olahraga disebutkan bahwa komite normalisasi ini ditugaskan untuk melakukan kongres pemilihan sebelum 21 Mei dan segera mengkontrol ATAU menghentikan liga "ilegal" LPI demi kemajuan persepakbolaan Indonesia, tetapi mengapa runing text ini berlawanan dengan apa yang diucapkan sang presenter dan sang narator ?

Sungguh sangat disayangkan, saat FIFA mulai memberikan solusi dan tak memberikan sanksi, justru berita yang dikembangkan oleh antv ini tak sejalan dengan semangat FIFA untuk normalisasi persepakbolaan Indonesia.

SALAM REVOLUSI PSSI (MUTLAK)

* * * * * * *

sumber : ingatan saya setelah menyaksikan acara Lensa Olahraga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun