Malam ini Timnas mengalami kekalahan 10-0 dari Bahrain, dalam partai terakhir kualifikasi Piala Dunia 2014 di Brazil. Pertandingan dilangsungkan malam ini (29/2) di Bahrain International Stadium ini makin membenamkan Indonesia di dasar klasemen dengan poin 0 dari 6 pertandingan. Tentu saja dengan kekalahan ini banyak membuat para pecinta sepakbola nasional merasa bersedih karena tidak bisa menikmati euforia sebuah kemenangan, atau paling tidak bisa mencuri satu poin sebagai penggembira. Tapi dibalik semua itu, banyak juga orang yang berpikir picik atas kekalahan timnas Indonesia, dan gembira dengan kekalahan ini lagi, lagi, dan lagi.
Entah bagaimana jalan pikiran orang-orang nyinyir yang bergembira bersuka ria karena timnas jadi lumbung gol ini, yang jelas pastinya ada sesuatu hal yang mendasari atas sikap yang demikian. Seperti biasanya, tim P.S.K akan mengetengahkan investigasi abal-abal versi koplaksiana mengenai fenomena aneh ini. Dan inilah 10 alasan seseorang tidak mau mendukung timnas dan bergembira atas kekalahan telak yang dialami oleh timnas kita :
1. Judi
Seperti lagu yang dipopulerkan oleh Bang Haji, "judi, judi, meracuni kehidupaaaan" (ingat, pake cengkok dangdut). Bila seseorang sudah memasang taruhan dalam judi, maka persetan dengan semua nasionalisme maupun dukungan kepada Indonesia, yang penting tim yang dipegang dalam taruhan bisa memenangi pertandingan.
2. Bukan WNI
Patut diperlihatkan KTP-nya, karena sangat wajar sekali bila seseorang yang bukan WNI tidak ikut mendukung timnas Indonesia. Bisa jadi pula dia memang mempunyai KTP Indonesia, tapi tidak merasa memiliki ke-Indonesiaan. Jangankan maju perang, dukung timnas aja nggak mau koq.
3. BSH
Barisan Sakit Hati, mereka adalah yang merasa sakit hati atas program-program yang dijalankan oleh PSSI saat ini. Bisa jadi karena dirinya dan kelompoknya tidak mau diaudit dan tidak mau dimintai pertanggung-jawaban, sehingga merasa terancam keberadaannya oleh PSSI. Maka dengan kekalahan timnas, dimanfaatkan untuk menyerang PSSI. (10th kemane aja loe bang?)
4. Pemain yang merasa benar
Pemain yang tidak dipanggil memperkuat timnas, lalu kemudian bercuap-cuap bahwa PSSI melakukan diskriminasi, inilah yang merasa gembira atas kekalahan timnas. Tapi masih banyak juga pemain yang punya hati dan menilai langkah mengirim pemain U-23 ini sebagai bagian dari regenerasi.
5. Provokator