Dahulu kala, di sebuah kerajaan kecil, hiduplah seorang pemuda tampan dan bijaksana bernama Ande-Ande Lumut. Ia tinggal bersama seorang ibu angkatnya, Nyai Randa, di sebuah desa. Meskipun banyak gadis yang jatuh cinta padanya, Ande-Ande Lumut selalu menolak lamaran mereka. Hal ini menimbulkan rasa penasaran di kalangan penduduk desa.
Di tempat lain, hiduplah seorang janda kaya dengan tiga anak perempuan, yaitu Klenting Abang, Klenting Ijo, dan Klenting Biru. Selain mereka bertiga, janda tersebut juga memiliki anak tiri bernama Klenting Kuning. Berbeda dari saudara-saudara tirinya yang sombong dan malas, Klenting Kuning adalah gadis yang baik hati, rajin, dan cantik.
Pada suatu hari, tersiar kabar bahwa Ande-Ande Lumut sedang mencari calon istri. Para gadis dari berbagai desa berbondong-bondong datang untuk mencoba peruntungan mereka. Tiga saudara tiri Klenting Kuning juga sangat bersemangat untuk pergi. Namun, mereka tidak mengizinkan Klenting Kuning ikut karena menganggapnya tidak pantas.
Dengan sedih, Klenting Kuning tetap diam di rumah, tetapi kemudian ia mendapat bantuan dari seekor burung betet ajaib yang menemaninya. Burung betet itu memberikan Klenting Kuning pakaian yang sangat indah dan mengajaknya untuk menemui Ande-Ande Lumut.
Dalam perjalanan ke rumah Ande-Ande Lumut, para gadis harus menyeberangi sungai yang dijaga oleh makhluk raksasa bernama Yuyu Kangkang. Yuyu Kangkang bersedia membantu mereka menyeberang, tetapi hanya dengan syarat mereka harus bersedia dicium olehnya. Klenting Abang, Klenting Ijo, dan Klenting Biru setuju karena mereka sangat ingin cepat sampai ke rumah Ande-Ande Lumut.
Ketika tiba giliran Klenting Kuning, dengan kecerdikannya, ia menolak permintaan Yuyu Kangkang. Burung betet yang menemaninya membantu Klenting Kuning menyeberangi sungai tanpa harus berurusan dengan raksasa itu.
Sesampainya di rumah Ande-Ande Lumut, tiga saudara tiri Klenting Kuning sangat terkejut melihat bahwa Klenting Kuning juga datang. Mereka merasa iri dengan penampilannya yang begitu anggun dan cantik. Namun, ketika Ande-Ande Lumut keluar untuk menemui para gadis, ia langsung mengetahui siapa yang paling berharga di antara mereka.
Ande-Ande Lumut menolak lamaran dari Klenting Abang, Klenting Ijo, dan Klenting Biru karena mereka telah "tercemar" oleh Yuyu Kangkang. Sebaliknya, ia memilih Klenting Kuning sebagai istrinya, karena hanya dia yang bisa menjaga kehormatan dan kecerdikannya selama perjalanan.
Ternyata, Ande-Ande Lumut sebenarnya adalah seorang pangeran yang sedang menyamar untuk mencari istri yang baik dan cerdas. Klenting Kuning dan Ande-Ande Lumut pun hidup bahagia selamanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H