Mohon tunggu...
Irene Putri Tebetha
Irene Putri Tebetha Mohon Tunggu... Guru - Guru

Kita semua adalah guru. Senang bisa membantu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Konsentrasi Belajar Peserta Didik Menggunakan Model Project Based Learning Berbantukan Media AR

1 Oktober 2022   07:54 Diperbarui: 1 Oktober 2022   07:58 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Salah satu permasalahan yang ditemukan dalam kegiatan pembelajaran di kelas VI/b SD Negeri Trangkil 01 Tahun Pelajaran 2022/2023 yaitu kurangnya konsentrasi belajar peserta didik pada muatan pelajaran IPA tentang ciri khusus hewan. Setelah dilakukan analisis, hal tersebut dilatarbelakangi oleh cara penyampaian materi oleh guru kurang menarik. Selain itu, kondisi peserta didik yang masih belum siap dalam mengikuti kegiatan belajar. Hal ini nampak dari aktivitas yang dilakukan peserta didik selama proses belajar, seperti kurang memperhatikan saat guru menyampaikan materi, masih asyik berbicara dengan teman yang lain, sering melamun, dan sering melihat keluar kelas. Fokus atau konsentrasi diperlukan dalam pembelajaran, jika konsentrasi peserta didik kurang maka materi yang disampaikan oleh guru akan sia-sia sehingga tujuan pembelajaran tidak akan tercapai. 

Model Project Based Learning adalah pilihan yang tepat untuk meningkatkan konsentrasi belajar peserta didik. Sebab, pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) adalah model pembelajaran yang mengutamakan fokus atau konsentrasi peserta didik pada pengerjaan proyek untuk memecahkan sebuah permasalahan dan selanjutnya dipresentasikan atau dipamerkan. Kemudian, media AR (Augmented Reality), dalam hal ini penulis menggunakan Assemblr Edu, merupakan media yang inovatif sebab media ini mampu menghadirkan objek virtual yang bisa dihadirkan dan diamati secara langsung. Aplikasi ini mudah digunakan, cukup dengan melakukan scan QR Code maka objek yang sudah disiapkan akan muncul dan bisa diamati. Selain itu, pengguna juga bisa melakukan explore objek yang tersedia di aplikasi.

Penerapan model dan media ini cukup menantang karena sebagai guru kita perlu mempersiapkan diri dan juga perangkat agar kegiatan belajar berjalan dengan lancar. Namun, hal tersebut dapat diatasi dengan menyiapkan perangkat ajar yang sesuai dengan materi dan melakukan uji coba perangkat. Ketika semua sudah dipastikan siap, maka kegiatan ini akan sangat menarik untuk dipraktikkan bersama peserta didik di dalam kelas.

Model Project Based Learning memiliki 8 sintaks yang sangat membantu dalam penyusunan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Secara urut, sintaks tersebut meliputi menentukan topik, kegiatan prakomunikatif, pertanyaan mendasar, mendesain perencanaan proyek, menyusun jadwal pembuatan proyek, memonitor keaktifan dan perkembangan proyek, menguji hasil, dan evaluasi pengalaman belajar. Adapun sumber daya yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran meliputi, perangkat mengajar (RPP, Bahan Ajar, LKPD, Media Power Point untuk menyampaikan materi, dan alat evaluasi), HP, aplikasi Assemblr Edu, Google Lens, dan jaringan internet.

Dalam kegiatan memonitor keaktifan dan perkembangan proyek, kegiatan yang dilakukan peserta didik yaitu mengamati objek virtual menggunakan aplikasi Assemblr Edu. Kemudian mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terkait objek virtual yang diamati. Selanjutnya berdiskusi dengan teman dalam kelompoknya dan menyajikan hasil diskusi dalam bentuk proyek yang telah direncanakan. Selama kegiatan ini, guru bisa mengamati seluruh kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik dan melakukan penilaian kinerja menggunakan rubrik.

Berdasarkan hasil evaluasi mandiri melalui Google Form, peserta didik bisa melihat skor perolehannya secara langsung dengan rata-rata kelas 94. Nilai ini berada pada rentang 90 -- 100 dengan predikat "Sangat Baik". Kemudian penilaian kinerja peserta didik memperoleh hasil rata-rata sebesar 89,29. Nilai ini berada pada rentang 80 -- 90 dengan kriteria "Baik". Sedangkan penilaian hasil pengamatan menggunakan rubrik memperoleh hasil rata-rata sebesar 96,43. Nilai ini berada pada rentang 90 -- 100 dengan kriteria sangat baik. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, konsentrasi belajar peserta didik kelas VI/b dikatakan tinggi dengan diperolehnya hasil jawaban "ya" sebesar 90%. Nilai persentase ini sesuai dengan kriteria yang ditetapkan yaitu berada pada rentang 90% - 100% dikategorikan "Sangat Baik".

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Project Based Learning berbantukan media Assemblr Edu mampu meningkatkan konsentrasi peserta didik dalam pembelajaran IPA pada materi ciri khusus hewan. Keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini tidak terlepas dari persiapan yang matang dan koordinasi dengan semua pihak yang terlibat.

Kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model Project Based Learning menggunakan media AR perlu dilanjutkan dan dikembangkan karena hasil yang diperoleh cukup memuaskan, peserta didik aktif dan bersemangat. Serta perlu ditambahkan dengan kegiatan ice breaking untuk mengurangi kejenuhan yang dialami peserta didik.

Untuk keberlanjutan kegiatan ini, guru perlu terus belajar, meningkatkan kemampuan dan kreatifitas sehingga mampu menerapkan pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Terbuka terhadap perkembangan teknologi karena peserta didik yang dihadapi saat ini adalah anak-anak yang lahir, tumbuh, dan berkembang dalam era teknologi digital (digital native).

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun