Suruh saudaramu melukis Mata Pelangi
Benhard kasih tahu agar menyiapkan lima lagu sekaligus setelah Kadukuniku, Zaman Edan, Bank Gaib, Aku Manusia Biasa, Lama Nian
Pak Gianto akan mantu
Tole ada di sini, menemani
lalu terdengar gemericik air di balik dinding batu
sunyi
namun ada suara lain, bukan sekedar gemericik, tapi kukuruyuk di dalam perut saudara di samping kiriku
Kegelapan dan keheningan Goa Langse mengirimkan berita baik tentang wahyuning sanghyang dumadi, kepulan dupa dan bunga mewangi... kubuka mataku dan aku melihat... Mata Pelangi itu seperti bilang, kau mampu memandang keindahan pelangi, namun tidak seorang pun mampu meraih pelangi di matamu. Hanya matamu yang memiliki....
gelora ombak gulung gemulung menghantam, mengempas, merayapi, membasahi karang-karang terjal, keras dan beku... sebeku tatap mataku yang memandang langit... di ujung cakrawala ada pelangi....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H