PIWULANG LIMO
JUJUR MENGAKUI
Kau belum jujur bila dari bibirmu bilang jujur
Kau belum baik kalau dari bibirmu bilang baik
Aku belum tulus kalau dari bibirku keluar ketulusan
Aku tidak benar apabila di bibirku bilang kebenaran
Aku dan kau tidak tepat andai dari bibir kita bilang tepat
Ada sesuatu di balik suatu pengakuan.
Kejujuran
Kebaikan
Ketulusan
Kebenaran
Ketepatan
Kesabaran
Kelembutan
Akan sungguh-sungguh jika yang mengakui pihak lain.
Bila saudaramu baik, katakan dia baik, maka pengakuanmu akan membuatnya semakin mempertahankan kebaikannya.
Anakmu pintar, acungkan jempol padanya, dan katakan dia pintar, maka anakmu akan semakin semangat belajar hal-hal baru karena dia memang pintar.
Di panggung kehidupan ini, seringkali kita berat mengakui saudara kita yang benar, baik, kuat, berprestasi, memiliki ide-ide briliant.
Kita enggan mengakui karena diri kita dikuasai iri, lali, luput, lan murka. Jadinya susah memberikan yang tepat buat sedulur. Kita tidak pernah jujur mengakui.
Apalagi terhadap kemampuan sedulur. Bagaimana dengan diri pribadimu dan pribadiku?
Pernahkah kita mengakui dengan jujur tentang diri kita sendiri?
Jawablah dengan baik dan benar agar mendapatkan kejujuran sejati.
Jujur mengakui
Hanya dua kata, tapi maknanya setinggi gunung, seluas cakrawala yang tiada batas. Sepandang langit!... ada tapi tiada… terbatas tapi tidak… yang membatasi pandang kita tentang langit hanyalah cakrawala.
Bila aku dan kau jujur mengakui… maka kehidupan ini adalah cakrawala. Selalu indah dan tidak pernah terbatas. Buanergis Muryono, Kampungasem, Minggu 21 Maret 2010 4:19 AM
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H