Mohon tunggu...
buahfikir
buahfikir Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

MRT, Menurunkan Macet atau Menaikkan Gengsi?

14 Februari 2016   14:03 Diperbarui: 14 Februari 2016   14:58 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perlu dihitung berapa biaya yang harus dikeluarkan seorang warga yang hendak bekerja dari rumahnya di Bekasi ke Jakarta Pusat atau dari pelosok Bogor ke Jakarta Kota.

Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah masalah waktu yang dibutuhkan untuk menuju ke lokasi yang dituju.

Tanpa perlu contoh hitungan maka bisa disimpulkan bahwa biaya yang dikeluarkan dan waktu yang dibutuhkan untuk menuju tujuan masing masing sangat besar dan lama. Sehingga warga yang selama ini membawa kendaraan motor akan sedikit sekali yang pindah ke moda transport umum, termasuk Bus Way dan MRT.

Jika mereka difasilitasi untuk pindah moda, maka perlu dipersiapkan juga dimana mereka akan menitipkan kendaraan. Berapa biaya titip kendaraan. Apakah biayanya masih lebih kompetitif dibandingkan membawa langsung kendaraan ke lokasi tujuan?

Kalaupun bisa dibuat kompetitif dengan menggratiskan atau mensubsidi banyak hal, apakah mereka tidak terlalu lama menunggu? apakah mereka nyaman dan bisa duduk di saat waktu puncak seperti berangkat dan pulang kantor, atau waktu sibuk anak sekolah dan mahasiswa?

Apa saja dampaknya terhadap angkutan umum seperti Busway, Metromini dan Bus umum? Apakah jalur Bus Way perlu diubah agar bisa digunakan bersama sama dengan kendaraan lain karena densitas penggunaan jalan Bus Way yang semakin rendah karena orang lebih suka naik MRT. Dan Bus Way semakin kosong? Terutama diluar waktu puncaknya.

Apa pengaruhnya pada kereta api. Apakah ada titik pertemuan antara Bus Way, Kereta api dan MRT? banyak hal yang perlu dikaji sehubungan dengan pengoperasian MRT di Jakarta.

Apakah MRT bisa mengubah kebiasaan warga yang terbiasa membawa kendaraan pribadi, seperti mobil menjadi pengguna MRT?

Kultur Indonesia

Secara kultural, Indonesia adalah negara yang baru berkembang. Penduduknya masih merasa perlu untuk memperlihatkan eksistensinya. Sehingga membawa kendaraan merupakan salah satu simbol kesuksesan.

Hal hal semacam ini mungkin luput dari kajian pengembang moda transportasi dan pemerintah daerah. Sehingga Jakarta yang sudah ruwet semakin kacau karena salah urus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun