Mohon tunggu...
Paysuchen
Paysuchen Mohon Tunggu... Administrasi - perempuan

I am ME

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Buang Saja Dia Demi Kebaikanmu, Temanku

9 Maret 2017   22:17 Diperbarui: 5 Desember 2018   12:40 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalo ada lelaki yg sudah menikah mendekatimu, WASPADALAH.
 Apalagi dia beralasan rumah tangganya berantakan, tidak cinta istrinya, persiapan bercerai, istrinya kurang greget (cantiknya, tubuhnya, sikapnya). .
 Seorang lelaki yg benar-benar pria (baca : gentlemen) TIDAK AKAN mendekatimu saat pernikahannya bermasalah.
 Kepikir ga sih.. nanti dia akan cari wanita lain dengan alasan yg sama seperti dia bercerai dulu.
 Kalaupun bukan kamu penyebab utama runtuhnya rumah tangga mereka, tapi yang pasti kamu sudah menjadi ARANG HIDUP dalam percintaan mereka. It's not good one.
 Karena kamu perempuan, bukan hal mustahil kamu akan dijauhi keluargamu sendiri dan dicap pelakor oleh masyarakat.
 .
 Poligami juga engga gitu juga Neng.
 Ga usah jauh-jauh buat ngecek agamanya.
 Jawab dalam hati pertanyaan berikut.
 Apakah lelaki yg mendekatimu benar-benar menundukkan pandangan matanya saat bersamamu?
 Benarkah tidak ada sentuhan fisik spesial diantara kalian?
Benarkah tidak ada lirikan mata tergoda atau senyum tersipu diantara kalian?
 Benarkah tidak ada kata-kata mesra nan istimewa diantara kalian?
 Benarkah tidak ada tebar janji akan begini akan begitu jika kelak kalian menikah?
 Benarkah ibu dari anak-anaknya itu buruk dan kamu adalah yg terbaik menggantikan sebagai ibu mereka?
 .
 Jika semua itu ada dan terjadi, mundur sajalah.
 Demi kebaikanmu sendiri.
 Karena mungkin lelaki itu tidak cukup baik bagi istrinya sendiri.
.
  Btw,  yg googling dgn keyword itu kayaknya ISTRI semua.

Salam Satu Nyali Wani
Paysuchen

 #StatusBaper
 #DapatCurhatDariTeman
 #sedih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun