Baik di musim kemarau atau musim hujan, kehadiran angin sejuk dari sebuah air conditioner (AC) tidak pernah terlalu jauh. Meskipun demikian, tahukah bahwa teknologi pembawa kenyamanan ini membawa dampak buruk tersendiri bagi tubuh?
Mengutip laman resmi milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), salah satu gangguan tersebut adalah Sick Building Syndrome (SBS). Gejala dari gangguan ini ialah flu, batuk, serta iritasi pada kulit dan mata.Â
Gangguan SBS juga dipengaruhi oleh suhu, kelembapan udara, serta pencahayaan dari suatu ruangan. Ruangan yang terlalu panas maupun terlalu dingin dapat berdampak buruk bagi mereka yang berada di ruangan tersebut.Â
Untungnya, gejala-gejala SBS masih dapat dikendalikan jika masih belum bersifat parah. Menurut layanan kesehatan di UK, NHS, cara-cara untuk mereduksi gejala SBS adalah dengan menaikkan suhu AC diatas 19C, jauhi layar komputer secara berkala apabila sedang menggunakan sebuah komputer, atau bahkan keluar dari ruangan untuk menikmati udara alami jika sempat.
Air conditioner adalah sebuah berkah zaman modern bagi yang tinggal di negara tropis. Meskipun begitu, hal ini tidak menghindari adanya efek-efek negatif dari penggunaan sebuah AC, apabila AC tersebut kurang dirawat. Karena itu, sangatlah perlu untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap efek samping yang dapat ditimbulkan dalam menggunakan AC.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H