Mohon tunggu...
Bintang Satria Putra
Bintang Satria Putra Mohon Tunggu... Seniman - Mahasiswa

saya tertarik pada dunia seni

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Parto, Sari, Tuhan dan Sebotol Anggur

3 Oktober 2023   08:10 Diperbarui: 3 Oktober 2023   08:14 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Disuatu sore hari ketika matahari mulai meredup menjelang magrib, Parto yang seorang berandal pemabuk berat duduk di pos ronda dengan sebotol anggurnya, serta menikmati satu batang rokok Dji Sam Soe di tangannya. Dan pada saat itu juga, Sari yang seorang gadis cantik, solehah, dan pemberani hendak pergi ke masjid dengan berjalan kaki melewati pos ronda dimana Parto yang sedang mabuk itu berada. Parto yang seolah-olah melihat Sari sebagai bidadari itu pun langsung mencoba menggodanya:

"Hey cantik, boleh kenalan ngga?"

Sari yang hendak pergi ke masjid itu pun mengabaikannya dengan memasang ekspresi muka judes, sementara itu Parto yang merasa kesal akan dirinya yang diabaikan mencoba menggodanya sekali lagi dengan kalimat yang lebih dramatis:

"Dengan aroma kecut anggur dan bau rokok Dji Sam Soe ini, kupanjatkan doa-doa nakal dan mengecup harum kerudungmu, akankah kau menerimanya?"

Sari yang juga sudah merasa kesal dan risih karena digodanya, ia berhenti sejenak dan dengan percaya diri ia pun menjawab perkataan Parto dengan singkat dan agak membentak:

"Orang baik itu untuk orang baik!!!"

Parto dengan mata yang sudah memerah agak sipit, seketika menoleh keatas dengan menenggak anggurnya sekali lagi dan seolah-olah ia mengadu kan perkataan Sari itu kepada Tuhan:

"Yaaa orang baik untuk orang baik itu memang lah baik, akan tetapi jikalau orang baik mau menerima orang yang tidak baik lalu menjadikannya baik bukan kah itu lebih baik?"

Seketika Sari menoleh dengan senyum tipis nan manis, merasa kagum dan heran akan perkataan Parto yang seorang pemabuk bisa berkata seperti itu serta membuat getar hatinya. Namun, itu hanya sementara karena Parto juga menoleh kepada Sari, dengan tatapan genit ia berkata:

"Bukankah begitu nona? Jadi maukah kukecup harum kerudungmu?"

Sari yang salting itu pun seketika memalingkan muka dan dengan cepat menutupi senyum manis dengan ekspresi muka judesnya dan berkata dengan bisik bisik:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun