Mohon tunggu...
Tari Tarini
Tari Tarini Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang wanita yang mempunyai hobby memasak, menulis, bikin event dan berkomunitas

Hanya seorang pembelajar yang ingin terus belajar dan ingin keliling Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Saatnya Petani Kelapa Bersaing di Pasar Global

13 Desember 2018   17:32 Diperbarui: 13 Desember 2018   17:50 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Petani kelapa saat ini bolehlah sedikit menarik nafas lega. Pasalnya, pemerintah melalui Kementrian Perindustrian telah menetapkan kelapa menjadi komoditas prioritas. Indonesia merupakan Negara dengan jumlah pertanaman kelapa terluas di dunia yaitu sebesar 31,2%.

Sayangnya 98% usaha tani kelapa ini masih di dominasi oleh perkebunan rakyat sehingga belum maksimal pemanfaatanya. Hal ini menjadikan rendahnya produktivitas kelapa yang hanya mencapai 50% (saat ini) dari potensi produksi. Produk turunan kelapa di Indonesia jauh tertinggal dengan Negara lain. Jika di Filipina dan India bisa menghasilkan 50 jenis produk turunan kelapa, di Indonesia hanya mampu menghasilkan 10 produk turunan kelapa.

Belum lagi permasalahan internal mengenai harga jual kelapa yang sempat anjlok dibawah Rp.1000/butir. Data yang pernah dipublish oleh surat kabar online GoRiau.com menyebutkan bahwa harga kelapa menyentuh Rp 800 hingga Rp Rp 900 per butir.Hal ini menyebabkan petani enggan untuk menjual kelapa karena justru akan merugi.

Menteri Pertanian dalam sambutan tertulisnya pada acara Konferensi Nasional Kelapa (KNK) IX 2018 dan International Coconut Conference di Manado Nopember lalu yang diwakili oleh Prof. (R).Dr.Ir. Muhammad Syakir,M.SI (Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian) mengatakan bahwa "Pembangunan pertanian harus berbasis inovasi teknologi dengan dukungan mekanisme modern pertanian sebagai pilar untuk memperkuat capaian produksi pertanian yang memiliki produktifitas dan daya saing tinggi." Menteri Pertanian juga berharap akan ada investor di bidang bioindustri kelapa yang bermuara pada kesejahteraan petani kelapa.

Menjawab permasalahan ini, inacom.id hadir dan berhasil merangkul petani kelapa. Inacom.id sebagai agritech untuk komoditas, memposisikan diri untuk mendukung penguasaan pasar serta peningkatan nilai tambah dari komoditas ini dengan menggandeng petani dan pelaku pasar secara langsung melalui platform digital yang dimiliki. Sampai saat ini inacom telah mengapalkan lebih dari 50 kontainer komoditas ini dan masuk di 6 pasar lokal di jakarta dan tentusaja dengan harga yang lebih kompetitif dari harga yang ada saat ini. Lebih jauh lagi inacom mulai akan merambah ke pengolahan terpadu sebagai salah satu bentuk hilirisasi dari komoditas ini guna meningkatkan nilai keekonomiannya.

 Sumber data : http://www.litbang.pertanian.go.id/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun