Mohon tunggu...
Wahyu Setyawan
Wahyu Setyawan Mohon Tunggu... -

Praktisi K3 dan inisiator SafeKids Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Aspek Keselamatan dalam Pengasuhan

21 Februari 2015   03:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:48 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mempunyai anak adalah hal paling menakjubkan bagi  sebagian (kalau tidak semua) orang tua. Anak adalah titipan yang paling berharga, lebih dari apapun juga. Dan kita sebagai orangtua mengatasnamakan anak untuk segala hal yang kita lakukan di muka bumi ini.

Dengan bonus demografi yang dialami Indonesia, yaitu kalangan menengah keatas (baik dari finansial maupun tingkat pendidikan) yang sekarang banyak populasinya dan didukung oleh era teknologi informasi yang baik dimana informasi just a click away, orang tua-orangtua muda jaman sekarang selalu aktif mencari informasi tentang pengasuhan (parenting).

Hal-hal yang utama dalam pengasuhan biasanya meliputi kesehatan, pendidikan, psikologi dan juga pengaturan finansial bagi keluarga muda. Namun ada satu aspek yang dilupakan : keselamatan keluarga (anak).

Jika buah dari menanam benih pohon kesehatan dapat dinikmati pada jangka menengah dan panjang maka keselamatan berbuah di masa yang sangat dekat. Hitungannya detik dan menit.

Misalnya anak melepaskan pengawasan anda sedetik saja dan anak anda jatuh dari tangga, hal terburuk adalah kematian.  Atau anda memutuskan anak anda tidak memakai kursi bayi di mobil, maka saat terjadi tabrakan ,yang hanya hitungan detik, anak anda terlempar keluar melalui kaca depan. Menumpuk charger hape, colokan TV, kipas angin dan lain-lain dalam sebuah socket listrik adalah suatu panggilan kepada api. Belum lagi contoh yang sangat sering kita lihat : berkendara motor dengan penumpang yang berlebihan dan mengabaikan memakai helm.

Sudah banyak kita temui institusi baik pemerintah maupun NGO yang sangat peduli terhadap kesehatan, pendidikan anak. Namun sulit sekali menemukan kampanye-kampanye tentang keselamatan keluarga.

Aspek keselamatan juga ada di aspek-aspek lain seperti kesehatan yang seperti saudara satu ibu lain bapak dengan keselamatan. Keselamatan juga dapat masuk ke pendidikan. Dimana kita mencari sekolah yang peduli dengan nilai-nilai keselamatan. Guru-gurunya tahu bagaimana mengenalkan kepada bahaya-bahaya listrik, air, api dan benda tajam. Kita cari sekolah yang dekat rumah karena semakin lama anak berada di kendaraan maka potensi terpapar bahaya juga semakin besar. Dalam finansial juga dapat kita masukkan aspek keselamatan. Misalnya sudah dianggarkankah uang untuk membeli kursi mobil anak (child car seat) atau pagar pengaman tangga?

Mengaca pada negara-negara maju yang budaya safety nya sudah tertanam dalam anak-anak sejak masih kecil, kita juga bisa. Kenapa tidak?

Saatnya kita sadar bahwa memperhatikan keselamatan keluarga (anak) juga sama pentingnya dengan memperhatikan kesehatan dan pendidikan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun