Setelah itu kita harus melakukan sesuatu terhadap bahaya-bahaya yang ada tersebut. Tentunya kita tidak dapat melakukan semuanya sekaligus. Daftar resiko memungkinkan kita untuk membuat skala prioritas mana yang terlebih dahulu bisa kita lakukan. Contohnya, bahaya kebakaran dengan resiko seluruh rumah hangus terbakar adalah prioritas tertinggi, maka utamakan membeli alarm kebakaran atau Alat Pemadam Api Ringan. Terus lakukan tindakan pencegahan yang ada dalam daftar anda satu-persatu sesuai dengan kemampuan anda.
Komunikasikan
Semua tindakan keselamatan ini tidak dapat anda lakukan sendiri. Komunikasikan dengan pasangan anda pentingnya memasukkan unsur keselamatan dalam pengasuhan dan manajemen rumah tangga. Setelah itu komunikasi terpenting adalah dengan anak sendiri. Anak umur 2 tahun sudah dapat mengerti dan mulai dapat berkomunikasi aktif. Komunikasi pun dapat dilakukan sejak masih bayi, yaitu mencontohkan perilaku yang benar. Komunikasi bisa jadi merupakan hal terpenting dalan matarantai ini, terutama karena (untuk keluarga yang ayah-ibu bekerja) anak juga diawas oleh pengasuh lain: kakek-nenek, om-tante dan babysitternya. Dari pengalaman saya hal ini adalah hal tersulit dan paling menantang, karena komunikasi dengan pihak lain pasti akan menemukan benturan soal budaya dan kebiasaan.
Begitulah cara kita menggunakan ANAK untuk cegah celaka.
Semoga tips ini dapat cukup mudah untuk diikuti. Tetap semangat dan jangan menyerah ya.
Selamat mencoba SafeParents.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H