Mohon tunggu...
Hotgantina S
Hotgantina S Mohon Tunggu... Guru - Hidup untuk berbagi. Berbagi untuk hidup.

Pengajar yang terus belajar. Suka makan coklat, minum teh dan mendengar suara gitar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Anak Kelas 4 SD dan Kantong Plastik

25 Februari 2016   13:53 Diperbarui: 25 Februari 2016   14:23 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Oh, gitu, bu. Perusahaan itu tidak membuat plastik lagi miss, tapi kantong kertas dari kertas bekas. Pekerjanya kan tidak jadi pengangguran,” Raksa menambahkan.

 “Miss, hanya minimarket dan supermarket saja yang bayar plastik? Mamaku pernah belanja ke pasar, plastiknya banyak juga,” tiba-tiba Galuh bertanya.

“Untuk saat ini, pemerintah kita hanya menyarankan minimarket dan supermarket saja. Mungkin nanti, orang yang belanja di pasar akan bayar plastik juga,” aku menjelaskan.

Tiba-tiba Langit bertanya lagi, “Miss, memangnya uang yang Rp 200 itu untuk siapa? Pemerintah?”

“Uang hasil penjualan kantong plastik akan dikelola oleh pengusaha minimarket dan supermarket serta pemerintah untuk mencegah kerusakan sumber daya alam, nak.”

“Tapi, mereka bisa korupsi loh miss!” celetuk Langit.

“Kita berdoa saja supaya pemerintah dan pengusaha dapat menggunakannya dengan bijak,” tutupku.

 

*Catatan: nama anak bukan nama sebenarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun