Mohon tunggu...
Brylialfi
Brylialfi Mohon Tunggu... Editor - Editor-Eng Translator

I am an educational practitioner, translator and editor at one of the international and national book and journal publishing centers.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Apa Sih Metode Kualitatif Deskriptif yang Sering Dipake di Penelitian?

13 Mei 2024   10:30 Diperbarui: 6 November 2024   08:32 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika seorang peneliti memahami penelitian yang akan mereka teliti, mereka dapat menentukan jenis metode penelitian yang akan mereka gunakan untuk penelitian mereka. Tentu saja, metode penelitian yang digunakan harus memenuhi prinsip-prinsip ilmiah. Oleh karena itu, pendekatan ilmiah yang methodical diperlukan untuk menjamin bahwa penelitian mereka dapat ditegaskan kembali oleh peneliti lain. Tidak mengherankan apabila metode  deskriptif kualitatif menjadi populer karena tidak terlalu bergantung pada numeric data atau metrik untuk pengukuran variabel. Metode penelitian kualitatif deskriptif biasanya digunakan di berbagai bidang akademik, seperti pendidikan, psikologi, dan ilmu sosial. Metode ini melibatkan beberapa pendekatan, seperti discourse analysis (analisis wacana), studi kasus, observasi langsung, interview, dan sebagainya.

Hal utama dalam metode ini adalah tidak terlalu bersifat interpretatif karena tidak mengharuskan peneliti untuk fokus pada data numerik secara detail. Beberapa alasan mengapa para peneliti lebih menggunakan metode deskriptif kualitatif dalam penelitiannya, adalah:

  • Peneliti memiliki kesempatan untuk mengumpulkan data secara langsung terhadap responden, seperti interview, group interviews, dan observasi;
  • Data yang dihasilkan digunakan untuk membentuk gagasan dan teori yang membantu kita dalam memahami fenomena sosial;
  • Metode ini digunakan untuk memahami bagaimana masyarakat berpikir, bersikap, dan bertindak dengan lebih baik. Selain itu, metode ini juga mengeksplorasi statements, experiences, dan perasaan individu yang menghasilkan data yang subjektif;
  • Peneliti yang menggunakan metode ini, harus memastikan kebenaran dan keakuratan data yang didapatkan dari responden.

Salah satu manfaat utama dari analisis deskriptif adalah tingkat objektivitas dan netralitas yang tinggi yang ditunjukkan oleh para peneliti. Dibandingkan dengan teknik kuantitatif lainnya, analisis deskriptif dianggap lebih komprehensif, terutama ketika mengumpulkan data yang mencirikan suatu hubungan. Selain itu, manfaat pengolahan data deskriptif dianggap lebih membantu dalam menemukan variabel dan teori baru yang dapat dianalisa melalui penelitian eksperimental dan inferensial, memberikan kebebasan kepada peneliti untuk menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif untuk menganalisa lebih lanjut tentang karakteristik suatu populasi.

Selain itu, metode deskriptif kualitatif juga memiliki beberapa kekurangan. Pertama, cenderung menciptakan data subjektif karena kualitasnya tergantung pada persepsi peneliti. Kedua, membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan data, menciptakan ketidakpastian dalam penelitian. Ketiga, tidak memberikan representasi statistik. Terakhir, peneliti harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang topik yang ditelitinya dan mampu mengidentifikasi data yang tidak terungkap, sehingga sulit untuk mereplikasi hasilnya.

Secara umum, metode penelitian kualitatif deskriptif melibatkan pengamatan objek, kondisi, orang, ataupun fenomena dalam keadaan alamiah atau nyata (bukan eksperimental) untuk menghasilkan hasil penelitian yang bersifat sistematis, faktual, dan akurat. Dengan kata lain, metode penelitian deskriptif kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk menggambarkan keseluruhan dan keakuratan suatu realita sosial dan berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat.

Source: 

  • Furidha, B. W. (2023). Comprehension of The Descriptive Qualitative Research Method: A Critical Assessment of The Literature. ACITYA WISESA (Journal of Multidisciplinary Research), 2(4), 1–8. https://doi.org/10.56943/jmr.v2i4.443

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun