Setelah saya menulis 2 artikel sebelumnya dengan bahasa anak muda, ternyata banyak pembaca yang memberi komen di kolom komentar dengan bahasa yang lebih baku dibandingkan saya. Sehingga mulai artikel kali ini, saya akan menulis dengan bahasa yang lebih baku dan mencoba lebih kritis pastinya. Hari ini saya akan membahas lagi sebuah stasiun televisi di Indonesia. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) adalah televisi nasional tertua kedua di Indonesia. Berdiri sejak tanggal 24 Agustus 1989, RCTI sekarang telah menjadi salah satu "Raja Televisi Indonesia" jika dilihat dari rating AC Nielsen dipimpin oleh sebuah program televisi yang pastinya sudah tidak asing. Ya, Anak Jalanan.
Sinetron Anak Jalanan yang fenomenal ini berhasil bertahan di puncak rating harian acara televisi Indonesia selama berbulan-bulan. Hal ini yang mampu mempertahankan posisi RCTI sebagai televisi dengan rating harian tertinggi diantara televisi Indonesia lainnya. Apa dampak dari meledaknya sinetron Anak Jalanan dan bertahannya RCTI di puncak data rating?Â
Akibatnya sinetron Anak Jalanan sangat sulit dihentikan penayangannya walaupun banyak pihak yang berkata sinetron yang tidak mendidik lah, mengajarkan balap liar, dan lain-lain. Kenapa? Sederhananya, karena yang menyukai sinetron tersebut lebih banyak daripada yang membenci sinetron tersebut. Karena kalau yang benci lebih banyak, maka ratingnya tidak akan setinggi ini. Jadi, kalau anda ingin sebuah acara televisi untuk dihentikan penayangannya, harus dimulai dari diri anda. Jangan menonton acara tersebut. Hanya itu yang bisa kita dilakukan selain wewenang Komisi Penyiaran Indonesia dalam memberikan sanksi pastinya.
Sinetron Anak Jalanan yang sangat fenomenal secara rating ini secara tidak langsung pun ikut menyukseskan atau meningkatkan jumlah penonton acara-acara yang tayang sebelum dan sesudah acara tersebut pada stasiun televisi yang sama. Salah satu acara yang sangat terbantu ratingnya oleh sinetron Anak Jalanan adalah sinetron Tukang Bubur Naik Haji yang ratingnya turut stabil di jajaran atas rating berkat sinetron Anak Jalanan.
Selain itu, apa dampak lain dari tingginya rating RCTI? Acara yang memiliki rating kurang memuaskan tidak akan tayang dalam jangka waktu yang lama atau hingga program tersebut selesai. Sebut saja beberapa drama korea RCTI akhir-akhir ini yang tayang pada jam siang. Penentuan panjang-tidaknya penayangan sebuah drama dapat dilihat dari 2-3 episode awal. Jika dalam 2-3 episode awal, drama tersebut memiliki rating kurang memuaskan pihak stasiun televisi, maka jangan harap anda dapat menyaksikan drama tersebut hingga usai. Dari beberapa pengalaman sebelumnya, RCTI berani menghentikan penayangannya walaupun baru memasuki beberapa episode awal dan menggantikannya dengan drama lainnya. Hal ini yang membuat banyak penggemar drama korea kecewa dan malas menonton drama korea di RCTI. Apa anda salah satu yang pernah dikecewakan oleh RCTI mengenai dramanya?
Selain dikenal berkaitan dengan sinetronnya, RCTI juga dikenal dengan acara talent search atau pencarian bakat. RCTI dikenal "memonopoli" penayangan ajang-ajang pencarian bakat di Indonesia. Gelombang pencarian bakat ini dimulai dengan penayangan Indonesian Idol season 1 yang tayang tahun 2004. Karena rating yang memuaskan pada saat itu, Indonesian Idol terus ditayangkan hampir setiap tahun walaupun ada beberapa tahun tidak diselenggarakan.Â
Namun pada penyelenggaraannya akhir-akhir ini, jumlah penonton yang menyaksikan cenderung berkurang. Mungkin karena bosan dengan format kompetisi yang seperti itu-itu saja. Maka RCTI memutuskan menyelenggarakan X-Factor Indonesia selama 2 season dikarenakan rating X-Factor season 1 memiliki rating yang sangat meledak karena lahirnya seorang idola baru, Fatin, walaupun penayangan season 2-nya kurang meledak.
Ditengah jeda antara kedua season X-Factor Indonesia, RCTI-pun menyelenggarakan sebuah ajang pencarian bakat, Rising Star Indonesia. Ajang ini gaungnya sangat sepi dan tenang dibanding ajang-ajang pencarian bakat sebelumnya. Ratingnya pun tidak pernah masuk Top 20 dalam jajaran rating. Itu pun yang mendorong RCTI untuk mempercepat finalnya dengan membuat final yang diikuti oleh 4 kontestan sehingga acaranya dapat selesai lebih cepat. Setelah "kegagalan" penayangan Rising Star Indonesia, RCTI pun mencoba kembali mengeluarkan produk baru rasa lama (karena pernah tayang di televisi lain sebelumnya) yaitu The Voice Indonesia (season 2). Acara ini sempat meledak pada awal-awal penayangannya sehingga sempat memasuki 5 besar rating Indonesia pada babak Blind Audition nya (babak audisi khas The Voice). Namun seiring berjalannya acara ini, seakan penonton mulai bosan sehingga ratingnya menurun.
RCTI juga dikenal dengan acara musik pagi-paginya. Ya, Dahsyat. Walaupun acara musik ini adalah acara yang "tidak benar-benar musik", tetap saja acara ini dapat menjadi salah satu tempat bagi musisi menunjukkan karya mereka. Selain itu, RCTI juga sesekali mengadakan konser-konser musik dengan tema atau ide-ide yang berbeda. Misalnya, mereka pernah menayangkan Mega Konser Dunia dimana mereka mengundang artis mancanegara (Arkarna, Jess Glynne, dll), Konser Satu Project (Iwan Fals dengan band-band Musica), serta Konser Disney. RCTI juga pernah menghadirkan lomba masak, MasterChef Indonesia.
Mengenai judul diatas "TV Rating, Lalu Kualitasnya?", yang harus dipahami adalah bahwa rating tidak berhubungan dengan kualitas. Bisa jadi sebuah acara yang memiliki kualitas baik mendapat rating yang buruk ataupun sebaliknya. RCTI, yang kita bahas kali ini, memiliki rating yang relatif tinggi untuk progran-programnya. Namun apakah kualitasnya pun cukup baik? Untuk beberapa programnya seperti sinetron, acara musik pagi-pagi, serta beberapa acara talk show masih butuh banyak peningkatan pada kualitas acara, baik dari pemilihan talent pengisi acara maupun konsep acara. RCTI ini juga merupakan salah satu stasiun televisi Indonesia yang secara statistik memiliki jumlah teguran KPI yang cukup banyak.
RCTI juga kerap dicurigai melakukan "permainan" dalam mengadakan sebuah penghargaan. Apa maksudnya? Banyak masyarakat yang merasa sinis melihat acara-acara penghargaan yang dilaksanakan di RCTI. Banyak yang menganggap RCTI kerap mencari keuntungan dengan memenangkan acara atau artis-artis televisi mereka. Dalam hal ini, RCTI mungkin harus meningkatkan transparansi sehingga publik lebih menghargai acara-acara penghargaan tersebut. Apakah anda juga termasuk pihak yang "mencurigai" hasil penghargaan dari pihak RCTI?Â