Setelah kurang lebih 1 bulan jeda kompetisi, Liga Inggris kembali siap digulirkan. 20 tim peserta sudah menyiapkan diri mereka dengan baik sehingga mereka siap untuk berkompetisi di perhelatan Liga Inggris 2016/2017. Faktor apa saja yang membuat Liga Inggris 2016/17 lebih menarik dibandingkan penyelenggaraannya di musim-musim sebelumnya?
Dalam perhelatan Liga Inggris 2016/17 kali ini, terjadi beberapa perubahan pada sistem dan "rebranding" dari Liga Inggris sendiri. Jika biasanya Liga Inggris dikenal disponsori oleh Barclays sehingga lebih dikenal dengan istilah Barclays Premier League (BPL), namun mulai tahun ini mereka resmi melepas embel-embel kata "Barclays" didepan brand mereka sehingga hanya menyisahkan Premier League (PL) tanpa nama sponsor lagi.Â
Tidak hanya nama yang mereka ubah, logo liga ini juga diubah dari logo yang sudah digunakan beberapa musim belakangan. Mereka membuat logo yang terlihat lebih simple dan elegan dengan perpaduan warna-warna cerah. Untuk gambarnya tetap menggunakan singa dilengkapi dengan mahkota.
Seperti musim-musim sebelumnya, bursa transfer Liga Inggris kali ini juga tetap menjadi salah satu bursa transfer yang paling menarik perhatian dibandingkan liga-liga eropa lainnya. Bukan hanya klub-klub top Liga Inggris yang mampu mendatangkan pemain berkelas, bahkan klub-klub medioker mampu memboyong pemain-pemain yang sebenarnya berkaliber bintang.Â
Sebut saja klub-klub seperti West Ham United hingga Sunderland. West Ham United sebagai tim yang sebenarnya bukanlah salah satu tim top Liga Inggris mampu mendatangkan pemain sekelas Sofiane Feghouli dari Valencia serta Andrew Ayew sedangkan Sunderland berhasil memboyong David Moyes serta eks pasukannya di Manchester United. Pemain-pemain tersebut adalah Adnan Januzaj serta Paddy McNair.
Jika klub-klub medioker tersebut pun mampu menguncang bursa transfer kali ini, tim-tim besar Liga Inggris tentunya tidak ingin ketinggalan. Arsenal dan Chelsea bisa dikatakan cukup dingin dalam bursa transfer kali ini. Liverpool cukup menunjukkan keaktifan mereka dalam bursa transfer kali ini dengan mendatangkan seorang Sadio Mane dari Southampton. Namun fokus utama bursa transfer kali ini jatuh kepada kedua tim asal Manchester. Kedua tim Manchester ini ibarat saling bersaing dalam mendapatkan pemain incaran mereka dengan dana yang sedemikian besarnya.
Manchester City yang akan dilatih oleh Pep Guardiola musim depan bisa dikatakan sebagai tim yang memboyong pemain dalam jumlah yang cukup banyak sekitar 7 pemain meskipun kebanyakan masih pada usia muda yang dapat diproyeksikan sebagai pemain masa depan mereka. Namun diantara nama-nama pemain muda tersebut, ada beberapa nama tenar seperti Ilkay Gundogan asal Borussia Dortmund, Nolito dari Celta Vigo, serta bek Inggris asal Everton John Stones yang selama bursa transfer kali ini menjadi salah satu komoditas buruan berbagai klub-klub Eropa.
Jika City bisa dikatakan aktif membeli pemain dalam jumlah yang banyak, Manchester United bisa dikatakan membeli lebih sedikit dalam hal kuantitas namun yang dibeli mayoritas merupakan pemain dengan nama dan kualitas yang sudah teruji di liga-liga asal mereka di berbagai posisi yang dibutuhkan. Di posisi bek, Jose Mourinho memilih untuk memboyong Eric Bailly. Untuk pemain tengah, MU membeli 2 pemain asal Bundesliga dan Serie A. Kedua pemain tersebut adalah Henrikh Mkhitaryan serta Paul Pogba yang kembali ke MU. Terakhir, mereka memboyong Zlatan Ibrahimovic dengan status bebas transfer dari PSG.
Hal ini tentunya menimbulkan pertanyaan baru. Apa yang membuat daya beli klub-klub Liga Inggris semakin kuat dari setiap bursa transfernya? Salah satunya adalah karena disokong oleh bantuan dana finansial terutama dari pendapatan hasil hak siar dan sponsor yang semakin melonjak tinggi. Bayangkan saja, biaya hak siar untuk 3 musim kedepan bahkan meningkat hingga 40% dibandingkan biaya hak siar mereka dalam kontrak sebelumnya.
Dengan datangnya pemain-pemain top dunia tersebut, tentunya Liga Inggris musim ini tetap akan menjadi salah satu liga yang menjanjikan persaingan paling kompetitif dibandingkan liga-liga Eropa lainnya seperti musim-musim sebelumnya juga. Berbeda dari liga Eropa lain yang hanya memiliki 2-3 tim yang berpeluang menjadi juara, di Liga Inggris tidak hanya 2-3 tim yang berpeluang namun ada hingga 6-7 tim yang "dianggap" memiliki peluang menjadi juara. Tim-tim tersebut adalah Arsenal, Chelsea, Manchester United, Manchester City, Liverpool, Tottenham Hotspurs, hingga Leicester City yang menjadi juara Liga Inggris musim lalu.
Namun nama-nama tim diluar ketujuh nama tim diatas bukan berarti tidak mempunyai peluang untuk menjadi juara. Nama-nama diatas hanyalah menjadi tim-tim yang diunggulkan oleh banyak pihak. Namun menjadi tim yang tidak diunggulkan bukanlah sesuatu yang negatif. Siapa yang memperkirakan Leicester City mampu menjadi juara Liga Inggris musim lalu? Hampir tidak ada. Bahkan yang percaya mereka masuk 5 besar pun sangat sedikit. Namun mereka berhasil menggunakan ekspektasi yang tidak terlalu berat itu untuk bermain lepas dan akhirnya menjadi juara saat penampilan tim-tim besar lainnya sedang melempem.