Mohon tunggu...
Bryan Eduardus
Bryan Eduardus Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Warga Negara yang Bersuara Lewat Kata-Kata! | https://telemisi.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

ANTV: Sampai Kapan Menjadi TV India?

8 Juni 2016   23:46 Diperbarui: 12 April 2017   06:30 14017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada kesempatan kali ini saya akan kembali membahas sebuah stasiun televisi Indonesia yang sangat populer saat ini dikalangan ibu-ibu yaitu ANTV. Hal ini dapat terjadi karena ANTV dapat dikatakan sebagai salah satu stasiun televisi pionir atau penggagas tayangnya serial-serial televisi luar negeri khususnya India setelah sekian lama tidak mendapat tempat setelah berakhirnya masa drama-drama korea di stasiun televisi Indonesia. Bahkan dalam banyak situasi, ibu-ibu dirumah yang menguasai televisi dan menyaksikan acara-acara ANTV khususnya serial India yang sedang sangat diminati sekarang ini. Serial tersebut adalah Uttaran. Serial ini adalah salah satu program televisi yang secara rutin masuk Top 5 rating acara harian.

Serial Uttaran ini merupakan penerus dari beberapa serial India sebelumnya yang sempat meledak dan tenar di Indonesia. Mahabharata merupakan serial India pertama yang mengawali kesuksesan ANTV dalam menayangkan serial-serial India berikutnya. Serial India ini berada di Top 3 rating harian bahkan sempat selama 1 minggu berada di puncak daftar rating televisi Indonesia. Dari kesuksesan penayangan serial Mahabharata yang mendapat rating tinggi serta menghasilkan keuntungan yang cukup besar ini, ANTV akhirnya "kecanduan" untuk terus menayangkan serial-serial India bahkan hampir mengisi seluruh jam tayang dimulai dari siang hari hingga malam hari. Ini yang membuat ANTV banyak dikecam bahwa kurang nasionalis dan seakan-akan menjadi televisi India.

Sebelum membahas lebih dalam mengenai serial-serial India yang tayang di ANTV, saya juga akan membahas program-program lainnya yang tayang di ANTV beserta analisa kualitasnya. Untuk jam tayang pagi, ANTV masih mengandalkan variety show New Eat Bulaga Indonesia yang sebelumnya tayang di SCTV ( Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/bryantvhardi/sctv-berhasilkah-bangkit-dengan-sinetron-lagi_5756c5b9319373ea0845c89e ). Acara ini secara konsep banyak memiliki gimmick yang berbeda-beda dan menarik walaupun secara kualitas pelaksaan masih termasuk kurang dan masih harus dikembangkan menjadi lebih berkualitas. Acara yang menggunakan embel-embel "New" juga masih harus dipertanyakan karena pelaksaan acaranya secara konsep dan pengisi acarapun hampir sama dengan pendahulunya season 1 di stasiun televisi lain.

Selain itu, ada juga program komedi yang tayang setiap hari yaitu Pesbukers. Buat saya, ini adalah salah satu acara komedi yang kurang mendidik dan berkualitas karena acara ini banyak membuka aib dari bintang tamu, lawakan hinaan, serta bermain kasar untuk memancing tawa penonton. Acara yang pada awalnya merupakan acara buka puasa ini adalah salah satu acara ANTV yang harus banyak dirubah dari berbagai aspek jika ingin ANTV tetap menjadi televisi yang lebih berkualitas karena ANTV menjadi sebuah stasiun televisi yang cukup sering mendapatkan teguran dari pihak KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) akibat pelanggaran-pelanggaran yang cukup banyak terjadi di acara Pesbukers. 

Ada juga acara kuis yang tayang setiap malam hari yaitu Super Family 100. Sekedar informasi, kuis ini juga pernah tayang di beberapa stasiun televisi berbeda dan terakhir kali dipegang oleh Indosiar yang bernama Family 100 dengan konsep yang relatif sama. Saya menilai bahwa ketika acara ini dipegang oleh Indosiar, acara ini lebih menghibur walaupun ketika dipegang ANTV juga tidak buruk mungkin karena beberapa faktor diantaranya kharisma seorang Eko Patrio yang kurang dapat mengangkat semangat penonton yang menyaksikan serta juga warna dari set studio yang terlalu gelap sehingga kurang cocok untuk acara kuis.

Dulu sebelum serial India menguasai hampir seluruh jam tayang siang hingga malam, ANTV sempat secara rutin menayangkan acara kartun anak-anak pada jam sore. Ini adalah hal yang sangat saya hargai dari ANTV dan sering saya tonton setiap sore. Namun sejak serial-serial India memiliki rating yang lebih menjanjikan, maka kartun anak-anak semakin berkurang jam tayangnya. Selain itu, ANTV juga harus mempertimbangkan kembali penayangan dari acara-acara seperti "Jejak Paranormal" yang justru lebih banyak memberikan dampak negatif bagi para penontonnya.

Kembali membahas mengenai serial India di ANTV. Jika kita berbicara dari segi kualitas, serial-serial India yang tayang di ANTV kebanyakan masih dalam batas kesopanan atau norma yang baik sehingga masih cukup sopan. Dari segi alur cerita juga serial-serial tersebut memiliki alur cerita yang menarik dengan latar cerita yang berbeda-beda. Namun, menayangkan serial India sampai hampir sepanjang hari juga bukan merupakan sebuah keputusan yang baik walaupun secara keuntungan dan pendapatan cukup menguntungkan karena bagaimanapun ANTV adalah stasiun televisi Indonesia yang seharusnya lebih menjunjung tinggi karya Indonesia sendiri dibandingkan karya luar negeri namun dengan kualitas yang setara atau bahkan melebihi serial-serial India yang sudah mereka tayangkan.

Sampai Kapan Menjadi TV India? Menjadi TV India secara "tidak langsung" akan menjadi sebuah solusi untuk jangka pendek karena ketertarikan masyarakat terhadap sebuah jenis atau kategori acara misalnya serial India akan ada waktunya untuk berakhir. Sehingga buat saya, kalau ANTV ingin tetap menjadi televisi unggulan dan mendapat rating serta keuntungan memuaskan bahkan ketika masa serial India sudah usai, jawabannya adalah buat kembali sebuah trend baru sekarang. Kalau mereka berani mencoba untuk menayangkan Mahabharata dan menjadi trendsetter pertelevisian Indonesia, apa alasan mereka untuk tidak  memberanikan diri membuat sebuah inovasi lagi mungkin dengan menayangkan serial asal negara lain atau yang lebih baik membuat program sendiri yang lebih berkualitas agar memiliki sumbangsih bagi kemajuan pertelevisian Indonesia.

Kesimpulan: ANTV sebagai penggagas penayangan serial asing khususnya India di Indonesia telah membuat beberapa stasiun televisi lainnya untuk secara "latah" ikut menayangkan serial India. Namun saya yakin tidak akan mudah bagi pengikut untuk melebihi penggagas. Kalau tidak bisa menjadi yang terbaik, jadilah yang pertama! Namun ini bukanlah sesuatu yang menjadikan ANTV diatas angin dan terus mengikuti arus dengan menayangkan serial India lagi dan lagi. Tamat satu diganti dengan yang lain lagi dan seterusnya karena apapun pasti ada masanya. Mungkin sekarang serial India sedang menarik minat masyarakat, tetapi siapa yang tahu jika tahun depan trend pertelevisian Indonesia sudah bergeser. 

Oleh karena itu, ANTV harus mengambil momentum yang masih baik ini untuk sedikit keluar dari zona nyaman. Mungkin dengan menayangkan variasi program yang lebih variatif untuk dipilih para penonton. Dengan itu, ANTV tetap dapat mempertahankan keadaan walaupun masa serial India sudah lewat. Menayangkan serial India bukanlah keputusan yang negatif dibandingkan program lain yang memberikan efek yang lebih buruk, namun bukan juga keputusan yang baik untuk menayangkan serial India seharian penuh. Mungkin cukup untuk 2-3 jam per hari.

Kemudian untuk program in-house (produksi sendiri) mereka, ANTV masih harus bekerja keras dalam meningkatkan kualitas dan mutu acara agar dapat lebih dihargai masyarakat. Kenapa ANTV bisa dikenal sebagai TV India? Jawabannya sederhana namun sebenarnya menyakitkan bagi mereka. Karena acara mereka selain serial India kurang menarik ditonton bagi masyarakat. Sehingga untuk mengakali jika zaman keemasan serial India akan usai, harus memperkuat program buatan mereka. Berita ANTV juga harus lebih berimbang dan tidak memihak kepada salah satu kubu politik akibat kedekatan kepengurusan televisi tersebut. 

Dalam lubuk hati saya yang paling dalam, saya kangen melihat ANTV yang menayangkan sepakbola Indonesia, Indonesian Super League, setiap harinya dengan sangat baik. Lebih baik dibandingkan RCTI ( Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/bryantvhardi/rcti-tv-rating-lalu-kualitasnya_5753f33332937317057d351a ) serta EMTEK Grup yang menayangkan. Saya juga mendambakan ANTV sebagai stasiun televisi yang menayangkan liga sepakbola mancanegara seperti Serie A. Ada yang memiliki keinginan yang sama pecinta sepakbola??? Kita harus mendukung stasiun televisi untuk berani menayangkan liga sepakbola mancanegara.

Pagi-pagi makan kue pia,

Habis makan pia baru makan tomat,

ANTV, jadilah stasiun televisi Indonesia,

Yang menghibur seluruh masyarakat.

Ini semua adalah tanggapan saya pribadi, jangan lupa beri komentar di bawah ini serta penilaian. Mau sekalian menyumbang pantun yang berhubungan dengan pertelevisian juga boleh. Nanti yang terpilih akan saya masukkan di artikel saya yang berikutnya beserta nama kalian sebagai pengirimnya. Pasti pada mau banget kan!!! Makannya kirim sebanyak-banyaknya dan jangan lupa, terus dukung kemajuan pertelevisian Indonesia bersama BryanTvHardi!!!

Baca juga artikel BryanTvHardi seputar Pertelevisian Indonesia lainnya:  

TV Indonesia di Mata Anak Muda - Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/bryantvhardi/tv-indonesia-di-mata-anak-muda_575175b4d47e61191eb3f8aa  

TVRI: TV Nasional Rasa TV Lokal? - Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/bryantvhardi/tvri-tv-nasional-rasa-tv-lokal_575289fd6723bd29079d1517  

Uji Kualitas: Apakah Program Komedi Sahur Terbaik 2016? TRANS TV, TRANS 7, NET. ? - Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/bryantvhardi/uji-kualitas-apakah-program-komedi-sahur-terbaik-2016-trans-tv-trans-7-net_5755407b517a611f07581607

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun