Mohon tunggu...
Bryan Eduardus
Bryan Eduardus Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Warga Negara yang Bersuara Lewat Kata-Kata! | https://telemisi.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

TVRI: TV Nasional Rasa TV Lokal?

4 Juni 2016   15:00 Diperbarui: 4 April 2017   16:17 2107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembali lagi bersama gua dan hari ini gua akan membahas televisi nasional tertua atau yang pertama ada di Indonesia yaitu TVRI (Televisi Republik Indonesia). TV ini didirikan tahun 1962 dan masih berdiri sampai sekarang. Mereka dulu mengawali reformasi televisi di Indonesia pada zamannya. Namun, seiring berkembangnya teknologi ke tahap yang lebih tinggi, tentu masyarakat butuh yang lebih "WOW!". Sesuatu yang bisa memanjakan atau memberi hiburan yang sesuai dengan masanya. Apakah TVRI sudah mengikuti perkembangan zaman tersebut saat ini? Apa kelebihan dan kekurangan TVRI dibandingkan televisi-televisi lainnya? Simak analisa saya mengenai TVRI di bawah ini.

Mengapa saya menggunakan judul "TVRI: TV Nasional Rasa TV Lokal"? Apa anda tahu apa itu TV Lokal? TV Lokal adalah stasiun televisi yang berjaringan hanya pada sebuah wilayah misalnya TV Lokal Bandung. Apa akibat dari kecilnya lingkup jaringan? Ya, penonton yang menyaksikan sedikit. Pemilik televisi-televisi lokal cenderung membuat program-program yang lebih idealis. Akibat dari faktor-faktor diatas adalah rendahnya tingkat atau nilai jual televisi tersebut sehingga sedikit investor yang berniat memasang iklan di televisi tersebut yang secara langsung juga mengakibatkan pendapatan lebih rendah dibanding TV Nasional. Pendapatan yang didapat stasiun televisi untuk apa sih? Gaji para pekerja, pembangunan set atau studio, peningkatan mutu penyiaran, pembayaran talent atau artis pengisi acara, dan lain sebagainya. Jika pendapatannya rendah, maka faktor-faktor diatas (studio, mutu, artis, dll) pun tidak bisa optimal.

Jujur aja, gua jarang menonton TVRI di rumah karena selain kurang tertarik melihat konten acaranya, tapi juga karena siaran TVRI di rumah gua kurang bagus. Biasanya gua nonton TVRI sekitar 1 kali seminggu untuk nonton acara Taman Buaya Beat Club, salah satu acara musik "ASLI" yang ada di Indonesia walaupun gua pun pilih-pilih apa musisi yang diundang menarik buat gua. Haha. Tapi, kalau gua pergi keluar negeri ambil contoh Singapura, saat gua cari stasiun televisi Indonesia yang gua temukan hanya satu. Ya, TVRI sebagai televisi nasional. Lalu, apa kita harus berbangga kalo TVRI disaksikan oleh orang dari negara lain? Untuk saya secara garis besar belum. Konten dan mutu acara masih harus diperbaiki dan terus dikembangkan. 

Selain itu, gua rasa TVRI juga belum menemukan istilahnya "JATI DIRI" ingin dikenal sebagai apa melalui program-programnya. Ada stasiun televisi yang menayangkan banyak sinetron karena ingin dianggap sebagai tempat orang mencari sinetron. Stasiun lainnya menayangkan banyak serial luar negeri, maka mereka ingin kalau orang suka menyaksikan serial luar negeri maka akan menontonnya di stasiun televisi mereka. TVRI, belum memiliki gambar sebagai televisi apa selain julukan "TV Nasional". Udah. Orang kenalnya TVRI sebagai "TV Nasional". Gak lebih dari itu.

Tetapi sebagai stasiun televisi tertua, TVRI juga memiliki keunggulan yang patut ditiru televisi lainnya. Mereka termasuk salah satu televisi yang cukup menjaga mutu. Gua tidak temukan sinetron lebay di TVRI. Gua gak menemukan acara lawak lempar tepung di sini dan seperti yang sudah gua sebutkan diatas. TVRI termasuk stasiun televisi yang menghargai para musisi-musisi Indonesia dengan acara musik yang bener-bener musik gak di tambah-tambahin gimmink gak jelas.

Kesimpulan: TVRI sebagai televisi nasional adalah televisi yang layak dihargai lewat acara-acaranya yang masih mempertahankan norma-norma kesopanan dan TVRI juga adalah salah satu televisi yang paling jarang ditegur KPI (Komisi Penyiaran Indonesia). Selain itu, TVRI juga rutin menayangkan event-event olahraga dalam negeri maupun mancanegara. Namun banyak aspek juga yang masih harus ditingkatkan dari penyiaran TVRI seperti pemilihan talent, penataan panggung, pencahayaan, dan konsep acara.

Temen gua namanya Kamal

Dia sukanya makan bubur

Tetaplah menjadi televisi nasional

Yang selalu sukses dan menghibur

Ini semua hanyalah pendapat gua pribadi, bila ada salah-salah kata atau tanggapan, mohon dikoreksi lewat kolom komentar di bawah ini. Bila setuju dengan tanggapan gua, silahkan perkuat dengan argumentasi kalian. Akhir kata, terima kasih. Tetaplah ambil bagian dalam berkembangnya pertelevisian Indonesia bersama BryanTVHardi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun