Mohon tunggu...
Anthony Bryan Vernico Sany
Anthony Bryan Vernico Sany Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Ad Maiorem Dei Gloriam

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Musik Dangdut Representasi Bangsa Indonesia

8 Maret 2021   13:29 Diperbarui: 8 Maret 2021   13:52 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber Gambar: https://id.pinterest.com/pin/718113103062961524/ )

Musik Dangdut Representasi Bangsa Indonesia yang Semakin Eksis di Kalangan Anak Muda

            Bagi sebagian orang identitas diri ditunjukkan melalui musik yang didengar atau di karyakan sehingga dalam memilih aliran musik banyak orang sangat selektif karena pengaruh musik terhadap citra seseorang cukuplah besar. Indonesia memiliki salah satu aliran musik yang dulunya dianggap sebagai musik kampung namun berhasil melejit bahkan di ranah internasional, aliran musik yang dimaksud adalah musik dangdut. Kata dangdut diambil dari gabungan “dang” dan “ndut” menyerupai suara gendang yang menjadi iringan musik dangdut. Pada awalnya dangdut muncul di abad ke-20 didorong oleh keinginan para musisi Indonesia untuk memiliki aliran musik modern yang bisa diterima oleh berbagai kalangan. Dorongan tersebut membawa para musisi untuk mengkolaborasikan musik lokal yang khas Indonesia dengan sedikit aliran musik dari luar seperti musik rock dan soundtrack film dari India dan Malaysia (Karunia, V. 2021). Perpaduan musik yang menarik dari dangdut membawa dangdut menjadi musik populer di tahun 1970-1980an. Bahkan hingga saat ini musik dangdut masih menjadi alunan musik yang dinikmati oleh masyarakat Indonesia juga banyak negara lain ditengah industri barat yang mendominasi pasar.

            Dalam musik dangdut lirik yang dibuat menggunakan bahasa yang lugas dan sederhana sehingga mudah melekat di hati masyarakat. Dulunya musik ini hanya dinikmati oleh kalangan pekerja atau kalangan bawah, namun seiring berjalannya waktu dangdut image musik dangdut terus membaik hingga dinikmati oleh semua kalangan yang ada (Liputan6.com. 2009). Dalam perkembangannya para musisi dangdut terus berinovasi untuk memadukan musik dangdut dengan genre lain, tidak hanya itu saja kepopuleran dangdut membawa banyak musisi diluar genre dangdut berlomba-lomba membawakan musik dangdut degan lantang. Liputan6.com (2009) menyebutkan Dewa 19 hingga Slank tidak segan-segan membawakan lagu dangdut sehingga membawa dangdut semakin naik ke arah yang baik. Kesuksesan musik dangdut di negaranya sendiri ikut membawa dangdut merambah dunia internasional salah satunya di negara Amerika. Di negara paman sam tersebut diadakan gelaran acara dangdut yang dalam kompetisinya dimenangkan oleh Arreal Hank Tilghman, pria berkulit hitam asal Amerika yang pertama kali memenangkan perlombaan acara bertajuk dangdut di Amerika (Liputan6.com. 2009).

            Ke populeran yang dimiliki dangdut hingga saat ini merupakan artefak budaya yang terus berkembang seiring perkembangan teknologi. Teknologi membawa berbagai platform media digital untuk bisa mempromosikan budaya-budaya lokal hingga bisa digemari oleh banyak orang di luar Indonesia yang tentunya sangat menarik perhatian. Contohnya saja melalui paltform Tiktok. Adanya Tiktok telah membantu dangdut beserta gerakan-gerakan populer yang dibuat anak-anak muda mendunia dan mudah didengar dan diakses oleh kapan saja dan dimana saja. Jika dilihat dari kekhasan yang dimiliki dangdut hal ini merupakan salah satu elemen dari Circuit of Culture yaitu representasi.

            Hall (1997), dalam bukunya menjelaskan bahwa representasi adalah kunci dari Circuit of Culture karena sejatinya praktek utama dalam poduksi budaya adalah representasi. Budaya merupakan shared meanings yang diberikan melalui berbagai cara yang kemudian memberikan identitas terhadap diri juga keterlibatan individu dalam sebuah kelompok. Musik dangdut sebagai musik khas Indonesia memiliki peran dalam merepresentasikan identitas dari penikmatnya. Musik yang memiliki arti mendalam serta alunan lagu yang makin berkembang dapat menunjukkan sebuah identitas orang-orang yang mendengarkan lagu dangdut. Dalam memproduksi budaya representasi adalah kunci utama sehingga penciptaan makna melalui banyak hal akan memberikan identitas. Ketika orang-orang Indonesia bangga mendengarkan lagu dangdut dan mempopulerkannya ke banyak orang maka akan ada makna yang terbentuk dari Indonesia bahwa dangdut adalah salah satu cara Indonesia untuk mengenalkan jati dirinya. Kemajuan teknologi telah membawa peran besar dalam kemajuan musik dangdut. Musik-musik yang digunakan untuk mengiringi lagu dangdut dikembangkan sedemikian rupa sehingga bisa lebih populer dan diterima banyak kalangan dan ditampilkan di beberapa acara-acara besar seperti pembukaan Sea Games. Platfom media digital yang berserakan tersedia membatu penyaluran musik-musik dangdut keberbagai penjuru dunia sehingga merka bisa mengetahui bahwa Indonesia tidak kalah bersaing dengan beberapa negara melalui kualitas musiknya.

Daftar Pustaka:

Hall, Stuart. 1997. Representation: Cultural Representations and Signifying Practices. London: Sage.

Karunia, V. (27 Januari 2021). Sejarah musik dangdut. Kompas.com. Diakses dari Kompas

Liputan6.com. (7 April 2009). Dangdut dan perkembangannya. Diakses dari Liputan6

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun