Â
minuman beralkohol sangat mudah di jumpai dengan harga yang pastinya terjangkau dan bersahabat dengan dompet. Hal ini membuat orang Korea semakin sulit lepas dari aktivitas kehidupan masyarakat minum-minuman.Â
Di KoreaPada awalnya kultur minum-minuman beralkohol ini di latarbelakangi pengaruh budaya asing yang masuk ke Korea. Cheongju dan soju merupakan inovasi alkohol yang berkembang dari zaman dahulu hingga zaman sekarang.Â
Soju ini terbuat dari fermentasi beras yang dengan kadar Alkohol sekitar 19% hingga 25% untuk 1 botolnya. Sedangkan, Cheongju merupakan minuman beralkohol yang terbuat dari anggur beras khas Kora yang disaring sampai memiliki warna yang jernih. Â
Cheongju memiliki rasa yang strong dan memiliki kadar alkohol yang cukup tinggi juga, sehingga bisa memabukkan para penikmatnya. Cheongju biasanya dinikmati bersama makanan khas korea seperti topokki dan daging panggang.Â
Minuman ini menjadi alternatif yang cukup menarik selain minum soju. Minuman khas Korea ini bisa di dapatkan di minimarket, cafe, dan restoran Korea.Â
Menurut Ting Tomey dalam Samovar (Samovar, Porter, & MCDaniel, 2014, h. 184), menyatakan bahwa identitas adalah Konsep diri yang direfleksikan atau suatu gambaran tentang diri bahwa kita berasal dari sebuah keluarga, gender, budaya, etnis, dan proses sosialisasi individu.Â
Hal ini bisa di artikan bahwasannya tradisi meminum heongju, soju, dan minuman beralkohol khas Korea lainnya ini menjadi identitas dari Korea sendiri karena proses sosialisasi individu mereka yang gemar menenggak minuman beralkohol. Minum-minum merupakan bagian masyarakat Korean guna menghaargai orang yang lebih tua atau statusnya yang lebih tinggi dari orang tersebut.Â
Minuman seperti Cheongju dan soju ini selalu wajib disajikan di kala acara yang bersifat senang-senang seperti hari raya, ulang tahunan, atau acara kantor/kampus melainkan saat ada acara berduka pun, minuman beralkohol ini wajib di hidangkan di meja makan.Â
Alkohol dianggap sebagai cara mengharagia tuan rumah yang merayakan atau yang sedang berduka. Menurut orang Korea, minum alkohol sendiri merupakan cara yang cukup jitu untuk melepaskan kepenatan akibat beban kerja ataupun beban tuntutan hidup yang cukup tinggi di Korea.
Sumber: Samovar, L. A., Porter, R. E., & MCDaniel, E.R. (2014). Komunikasi Lintas Budaya: Communication Between Cultures (ed. 7). Jakarta: Salemba Humanika.Â