Mohon tunggu...
Bryan Jati Pratama
Bryan Jati Pratama Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Author of Rakunulis.com

Qu'on s'apprête et qu'on part, sans savoir où on va

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sedekah Bumi Barokah Langit

6 Mei 2024   10:25 Diperbarui: 6 Mei 2024   10:28 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau kau suguhkan padaku
Secangkir teh yang daunnya dipetik sewaktu
Subuh di Rabu pertama bulan Maret itu,
Akan kuberikan seluruh embun dari kabut pagi
Untuk menyejukkan kebunmu.

Jika kau menawarkan sepotong roti
Satu satunya yang kau miliki
Sedang perutmu sendiri dua hari tak terisi,
Akan kukuningkan ladang gandum di
belakang rumahmu berwarna-warni.

Jika kau sediakan sebilik kamar untukku
Sedangkan dirimu, istri dan anak-anakmu
Saking miskinnya hanya sanggup tidur bersama di ruang tamu
Sebab kamarmu satu,
Akan kutinggikan pondasi istanamu,
Kuluaskan kerajaanmu,
Kuberi kecukupan dalam hidupmu.

Andai saja kau sajikan daging terlezat
Yang bahkan lidahmu sendiri tiada pernah mencicipi rasanya,
Akan kujaga ternakmu
Dan kubiakkan mereka sebagaimana aku
Membiakkan jenismu.

Misal kau berikan semuanya,
Aku kembalikan semauku.
Mauku melebihi semuamu.
Dan kemauanku sungguh.
Kehendakku tangguh.
Kuasaku penuh.

Kotawaringin, 6 Mei 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun