Kalau kau suguhkan padaku
Secangkir teh yang daunnya dipetik sewaktu
Subuh di Rabu pertama bulan Maret itu,
Akan kuberikan seluruh embun dari kabut pagi
Untuk menyejukkan kebunmu.
Jika kau menawarkan sepotong roti
Satu satunya yang kau miliki
Sedang perutmu sendiri dua hari tak terisi,
Akan kukuningkan ladang gandum di
belakang rumahmu berwarna-warni.
Jika kau sediakan sebilik kamar untukku
Sedangkan dirimu, istri dan anak-anakmu
Saking miskinnya hanya sanggup tidur bersama di ruang tamu
Sebab kamarmu satu,
Akan kutinggikan pondasi istanamu,
Kuluaskan kerajaanmu,
Kuberi kecukupan dalam hidupmu.
Andai saja kau sajikan daging terlezat
Yang bahkan lidahmu sendiri tiada pernah mencicipi rasanya,
Akan kujaga ternakmu
Dan kubiakkan mereka sebagaimana aku
Membiakkan jenismu.
Misal kau berikan semuanya,
Aku kembalikan semauku.
Mauku melebihi semuamu.
Dan kemauanku sungguh.
Kehendakku tangguh.
Kuasaku penuh.
Kotawaringin, 6 Mei 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H