Mohon tunggu...
Bryan Jati Pratama
Bryan Jati Pratama Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Author of Rakunulis.com

Qu'on s'apprête et qu'on part, sans savoir où on va

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Dua Pohon

5 Agustus 2023   18:44 Diperbarui: 5 Agustus 2023   18:49 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang satu
Akarnya menancap ke inti bumi
Batangnya menggapai langit tinggi
Rantingnya seratus
Bercabang seribu
Daunya lebat hijau tua
Berbuah tiap hari selama
Empat musim buahnya
Dimakan manusia, lalu

Yang satunya
Akarnya tercerabut
Oleh zaman yang carut-marut
Kayunya lapuk, dimakan rayap
Daunnya gugur
Dihembus angin melipur
Buahnya busuk, dijilat ulat
Tak dimakan manusia, seperti

Dua kata
Satu membawa sakit
Satunya bahagia
Pilih mana?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun