Mohon tunggu...
Bryan Jati Pratama
Bryan Jati Pratama Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Author of Rakunulis.com

Qu'on s'apprête et qu'on part, sans savoir où on va

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Bumi Kalimantan

22 Desember 2022   17:03 Diperbarui: 22 Desember 2022   19:04 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana kabarmu?
Sudah sembuhkah luka di paras ayumu?
Disini aku baik-baik saja
Bagaimana keadaanmu disana?

Apakah tambang-tambang itu
Belum juga puas merampas
Cantik wajah dan mata indah
Yang kini hilang hanyut terhempas

Bersama kayu bengkirai dan meranti
Yang di tebang silih berganti
Siang dan malam, tak berkesudahan
Abaikan jeritan hutan yang kelelahan

Wajahmu memancar kecantikan
Yang dulu selalu aku idamkan
Matamu bersinar keindahan
Yang kini padam oleh keserakahan

Manusia merusak alam
Di manis bumi Kalimantan
Yang menangis tersedu-sedu
Berair mata logam, emas dan batu

Pipimu kini tirus, gersang
Akibat tamak pemilik tambang
Yang licin dan berijin
Yang banal dan ilegal

Sekali lagi,
Bagaimana keadaanmu disana?
Pasti sedang tidak baik-baik saja

O, Kalimantanku yang manis
Melihatmu kini hatiku teriris

Aku tahu walau sesaat
Lembut hatimu membuat
Mereka akan selalu kau maafkan
Sayangnya, aku tidak demikian

Kotawaringin, 22 Des 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun