Maskapai Lion Air saat ini menjadi maskapai terburuk no 1 di Indonesia. Hal ini di karenakan banyak faktor yang menyebabkan maskapai tersebut mendapatkan penilaian atau rating terburuk di Indonesia bahkan dunia.Dengan hal tersebut banyak yang berdampak dengan aspek yang disebabkan dari rating rendah atau buruk tersebut.
Maskapai Lion Air merupakan maskapai yang cukup lama di Indonesia hingga seluruh masyarakat Indonesia tau. Dalam hasil survei Lion Air dinobatkan maskapi terburuk dengan skor 0,72. Dengan harga tiket yang sangat terjangkau banyak yang masih menggunakan maskapi Lion Air dengan mengundang minat masyarakat untuk pergoi ke suatu tempat dibandingkan dengan maskapai yang lainnya.
Beberapa kejadian atau kecelakaan yang terjadi pada Lion Air yang sangat banyak memakan korban dengan banyaknya kejadian tersebut kini Lion Air menjadi  maskapai terburuk dengan pelayanannya yang kurang baik  hal ini juga bisa terjadi karena adanya kesalahan teknis hingga menjadi faktor pada maskapai Lion Air.
Dengan hasil survey para penumpang yang pernah menggunakan Lion Air kebanyakan dan paling sering adalah delay penerbangan, layanan yang kurang baik seperti ada yang kopernya kebanting dan kotor penyok pas masuk bagasi namun dengan begitu maskapai Lion Air mempunyai harga tiket yang sangan murah dan terjangkau Rutenya kemana mana ada hampir semua bandara domestic ada rutenya dibandingkan maskapai yang lain.
Kecelakaan terburuk pada Lion Air terjadi pada 30 November 2004 Bernomor  penerbangan JT 538 tergelincir saat mendarat di Bandara Adisumarmo, Solo, Jawa Tengah. Pesawat yang mengangkut 156 penumpang itu sempat limbung karena cuaca buruk.Kecelakaan pesawat itu menewaskan 26 orang dengan 55 orang dinyatakan luka berat dan 63 lainnya mengalami luka ringan. Lion Air 538 - PK-LMN, MD-82 jurusan Jakarta - Solo - Surabaya itu tergelincir sampai masuk ke sawah dekat lintasan bandara.
Dengan insiden tersebut banyak juga kesalahan teknis seperti maskapai hobi delay yang terjadi jadwal keberangkatan mengalami pengunduran yang menyebabkan para penumpang mengalami emosi dengan hal itu harusnya konsumen bisa berangkat lebih awal dan tidak membuang waktu yang cukup banyak untuk menunggu waktu pengunduran penerbangan.
Dari segi bidang komunikasi sosial dalam berita ini terdapat review dari khalayak yang mengemukakan pendapat dia mengenai pelayanan yang ada di penerbangan lion air dimana kurang menyukai pelayanan nya seperti yang sudah di katakan oleh salah satu hasil review mengenai lion air. Bisa juga menggunakan teori komunukasi harold laswel yang menyatakan  "Who", "Says What", "In What Channel", "To Whom", and "With What Effect". Disini lion air(who) memberikan layanan(says what) di pesawat(whay channel atau media nya bisa menggunakan speaker atau yang lain) dan ada review nya ( with what effect).
Sedangkan jika diambil dari bidang komunikasi organisasinya kembali lagi ke SOP(Standard Operational Procedure) dan juga bagaimana komunikasi antar anggota perusahaan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H