Mohon tunggu...
Bryan Laurence
Bryan Laurence Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Murid SMA

Murid SMA yang gabut

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Apa Itu Monkeypox dan Apa yang Harus Kita Lakukan?

24 September 2022   16:16 Diperbarui: 24 September 2022   16:18 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Monkeypox (cacar monyet) telah masuk ke Indonesia baru-baru ini. Ditulis oleh Ariska Puspita Anggraini yang merupakan reporter yang meliput topik kesehatan, ia menulis sebuah artikel dengan ragam bahasa yang baku yang meliputi penyakit monkeypox ini. Penyakit ini berasal dari monyet dan dapat ditularkan ke manusia. Kasus cacar monyet ini sudah ada sejak lama tetapi baru saja menyerang manusia baru-baru ini. Penyakit ini memiliki masa inkubasi 21 hari dan gejala berlangsung 4 minggu. Gejala utama dari penyakit ini adalah demam, ruam, dan kelelahan. Menurut opini penulis, karena gejalanya yang cukup berat, kita harus melindungi diri dari penyakit tersebut.

https://health.kompas.com/read/2022/08/22/073300668/sudah-masuk-indonesia-bagaimana-melindungi-diri-dari-monkeypox-?page=all

Untungnya , penyakit monkeypox ini adalah saudara dari penyakit smallpox (cacar air). Elizabeth Ayudya Ratna Rininta yang juga merupakan reporter yang meliput topik kesehatan mengatakan di artikel ini dengan ragam bahasa baku bahwa vaksin untuk melawan monkeypox sudah ada. Vaksin yang mampu melawan monkeypox adalah vaksin JYNNEOS dan ACAM2000. Vaksin ini dapat dibuat cepat karena kita sudah menemukan vaksin smallpox dulunya. Vaksin JYNNEOS yang khusus untuk monkeypox diberikan dalam 2 dosis dan vaksin ACAM2000 yang khusus untuk smallpox diberikan dalam 2 dosis juga. Efek samping dari vaksin dapat berupa ruam, bengkak, dan rasa sakit. Karena sudah ada vaksin untuk melawan monkeypox, diprediksi penulis bahwa monkeypox tidak akan menjadi pandemi yang mewabah lagi seperti Covid-19.

https://health.kompas.com/read/2022/08/07/180000268/kenali-2-jenis-vaksin-cacar-monyet-yang-disetujui-fda?page=all

Dua bacaan tersebut memiliki topik yang sama yaitu tentang monkeypox. Monkeypox sendiri merupakan penyakit virus infeksi yang disebabkan oleh hewan (virus zoonosis). Monyet merupakan inang utama dalam penyebaran virus monkeypox. Penyakit ini menyebar melalui cairan tubuh hewan seperti percikan liur atau air mata dan dari luka di kulit.  Alasan monkeypox yang memiliki inang utama monyet dapat menyebar ke manusia karena adanya mutasi genetik yang menyebabkan kode protein dalam virus berubah sehingga monkeypox dapat menyerang manusia.

https://www.emc.id/id/care-plus/waspadai-gejala-cacar-monyet-monkeypox-sebelum-menimbulkan-risiko-berbahaya

Penyakit monkeypox ini ibaratnya merupakan lubang di sebuah jalan yang besar dan panjang. Kita harus berhati-hati dalam menghadapi penyakit monkeypox ini tetapi apabila kita berhasil melewatinya, kita dapat melanjutkan kehidupan kita seperti biasa lagi. Kita harus tetap kuat dalam menghadapinya dan kita harus tetap menjaga kesehatan kita.

Diharapkan monkeypox akan hilang dengan seiring waktunya. Melihat jumlah kasus yang cukup sedikit dan vaksin yang sudah ada, penyakit ini seharusnya akan tetap terkontrol dan tidak merajalela. Mungkin saja ini akan menjadi kasus penyakit yang biasa seperti cacar air dan akan terus ada di kehidupan kita seperti penyakit biasa.

Cara melindungi diri agar tidak terserang oleh penyakit monkeypox adalah dengan mencuci tangan dan menghindari kontak fisik dengan pasien monkeypox. Rajin berolahraga dan memiliki pola diet yang baik juga tentunya sangat membantu sistem imun kita dalam melawan penyakit monkeypox. Vaksinasi juga merupakan salah satu cara utama agar kita tidak terkena dampak yang besar saat terkena infeksi monkeypox.

Pada akhirnya, kita semua harus menjaga diri kita agar tidak terserang penyakit monkeypox. Kita tidak perlu panik ataupun terlalu banyak berpikir tentang penyakit ini. Apabila kita mengikuti protokol kesehatan dengan baik dan benar, virus ini tidak akan menjadi "Covid ke 2" yang ditakutkan orang-orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun