Benar saja, jalan itu tidak mulus. Tapi, orang-orang dari proyek itu juga besar kepala. Mereka menyogok sana-sini agar bisa menang di pengadilan. Namun tetap saja, keputusan terakhir ada di hakim.
Keputusan pun diambil, "Saya menjatuhkan denda kepada Bu Rachmi..." Hakim angkat bicara. Senyuman tersungging di bibir kedua lelaki yang menyerang rumah Nenek kemarin-kemarin, tapi Hakim belum selesai. "Dan juga kepada semua saksi yang hadir karena telah melihat apa yang menimpa Bu Rachmi dan puluhan rakyat kecil lainnya tanpa mengambil tindakan apa-apa. Tidak semuanya bisa dibayar dengan uang. Suatu saat uang akan habis." Lanjut Hakim.
Seluruh isi ruang sidang heboh, termasuk kedua lelaki itu yang kini tampak panik. Ratna tersenyum dari tempat duduknya. Ia percaya, keadilan ada di tangan mereka yang baik hati.
Pada akhirnya denda Nenek dibayarkan oleh Hakim dan denda yang harus dibayarkan oleh saksi diberikan kepada Nenek. Tidak lama, proyek besar itu dibatalkan karena terbukti melakukan berbagai macam pelanggaran dan korupsi.
Nenek dan Ratna kembali ke rumah mereka. Desa mereka aman. Itu semua karena keadilan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H