Pada akhirnya usaha pantang menyerahku untuk dewasa menemukan jalan lewat tempe penyet. Sebuah rasa surgawi yang pengar dan pedas, tapi begitu enaknya sampai aku lupa kalau itu sangatlah pedas..
Sejak saat itu aku sanggup makan pedas! Minimal seminggu sekali aku makan tempe penyet! Lalu merambah ke sambal terasi! Lalu ikan balado! Lalu sambal lado mudo!
Dan beberapa belas tahun kemudian, aku nyesel jadi dewasa. Pingin balik ke anak-anak lagi.. Fyuh.. Mungkin ini alasannya mereka berkonspirasi: Supaya aku tetap jadi anak-anak, dan terbebas dari beban dunia..
- Bryan H.SÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H