Yogyakarta sering dijuluki sebagai kota Gudeg, begitulah para wisatawan menyebut daerah yang satu ini. Cita rasanya yang manis dan cocok untuk makan siang, menjadikan Gudeg sebagai makanan yang patut untuk dicoba jika Anda berkunjung ke tempat ini. Seiring dengan perubahan zaman, sektor kuliner di Jogja juga mulai bervariasi macamnya. Saat ini dapat dengan mudah menjumpai warung makan maupun restoran di sepanjang jalan Yogyakarta.
Namun, pernahkah Anda membayangkan bahwa di Jogja kita dapat menemukan warung makan untuk 'mereka' yang tak terlihat. Sang pemilik menamakan tempat usahanya ini dengan nama 'Warung Makanan Roh Halus'.Â
Beralamat di Jalan RE. Martadinata, No. 7 Wirobrajan, Kota Yogyakarta, warung ini dikenal  begitu luas oleh masyarakat sekitar hingga mereka yang berada di luar Jogja. Terlepas dari namanya yang tak biasa ini, pembeli yang baru pertama kali datang tentu akan heran dan kaget melihat 'makanan' yang dijual disini karena, berbeda dengan apa yang mereka bayangkan.
Warung makan yang sering kita jumpai sudah pasti menyajikan menu untuk manusia itu sudah biasa, di sini mereka menyediakan 'menu' untuk roh halus. Sejalan dengan namanya 'Warung Makanan Roh Halus', tempat ini menjual mulai dari Bunga Sripah, syarat-syarat keperluan ritual, dupa/hio, berbagai macam minyak, dan juga bunga melati.
"Sejarahnya itu dari Suami saya yang ngasih nama, tapi kalau Ibu saya dulu nggak ada namanya. Oleh karena itu dinamai 'Warung Makanan Roh Halus" ujar Ibu Waryanti (50) ketika kami temui di warungnya. Istilah 'makanan' sendiri merujuk pada bunga yang dijual di warung ini yang biasa "dimakan" roh halus.
Pelanggan yang datang ke warung ini juga beragam, mulai dari warga lokal hingga luar jawa. Mereka yang berada di luar Jogja dan berminat untuk berbelanja 'menu' yang ada di sini, dapat memesan melalui aplikasi berbasis online. "Saya ('Warung Makanan Roh Halus') buka dari jam 04.30 WIB-23.00 WIB" imbuhnya.
Pada kondisi Pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, Ibu Waryanti mengatakan bahwa, tidak ada penurunan pelanggan yang cukup drastis. Beliau menegaskan, pelanggan yang berkunjung masih cenderung stabil bahkan tak menutup adanya pelanggan baru setiap harinya. Hanya terdapat perbedaan harga sebelum dengan sesudah pandemi ini.
