Mohon tunggu...
Asep B
Asep B Mohon Tunggu... Editor - Asep Burhanudin mantan wartawan yang masih giat menulis

Ada bersahaja

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Camping Ground, Fasilitas Baru di Tebing Keraton

3 Mei 2016   17:41 Diperbarui: 4 Mei 2016   07:08 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tebing Keraton Bandung. Objek wisata baru yang digandrungi masyarakat. (foto Asep burhanudin)

Di samping keindahan panorama alamnya, ternyata Tebing Keraton, sebuah objek wisata  di Taman Hutan Raya Juanda, Dago, Bandung, Jabar, tersimpan potensi yang mungkin jarang ditemui di manapun, yakni tempat bersingahnya burung elang saat migrasi. Sehingga untuk memanjakan pengunjung, pengelola menyediakan camping ground . seukuran lapangan bola

Camping Ground: Di sinilah camping Ground Tebing Keraton yang Senin (2/5) kemarin diresmikan Gubernur Jabar (foto Asep Burhanudin)

Tebing Keraton, sebuah objek wisata yang baru dua tahunan popular di masyarakat terus menunjukan potensinya.  Selain menyajikan keindahan alam dari ketinggian, belakangan diketahui kawasan di utara Bandung ini menjadi tempat pesinggahan migrasi burung dunia. Burung elang tadi di antaranya, jenis Alap-alap China dari China, Alap-alap Nippon dari Jepang dan Elang jenis Oriental Honey-Buzzard dari Siberia. Burung itu selalu singgah  di kawasan Hutan Tebing Keraton, setelah mengikuti arah angin. Burung ini biasanya datang dan singgah di bulan antara Agustus hingga

bpro0183-57293d0e2e97737b048b4569.jpg
bpro0183-57293d0e2e97737b048b4569.jpg
Pelepasan Burung: Secara simbolik Gubernur Jabar melepaskan burung ke alam bebas di areal Tebing Keraton (foto Asep Burhanudin).

“ Jabar sebetulnya merupakan lintasan migrasi burung dunia. Dan kebetulan burung burung itu, terutama jenis elang hinggap di kawasan ini,” kata Ahmad Heryawan, Gubernur Jabar, Senin (2/5) siang tadi di Tebing Keraton usai membuka secara resmi objek wisata ini.

Untuk memfasilitasi burung burung ini, pemerintah setempat kini giat menanam jenis pepohonan berbuah yang digemari burung-burung itu. Sementara untuk pengunjung, di manjakan pula dengan  camping ground . Areal seukuran lapangan bola bisa menampung ratusan tenda. Sebagai fasilitas tambahan di areal kemping didirikan beberapa gazebo kokoh berukuran 3 x3 meter,  toilet serta mushola.

Fasilitas ini sekaligus memenuhi keinginan pengunjung Tebing Keraton, yang selama ini kesulitan mendapat penginapan di sekitar lokasi. Pengunjung biasnya rela menginap di rumah penduduk karena objek ini lebih bagus bila dilihat pagi dan atau menjelang magrib. Sementara untuk mencapai lokasi harus melewati pinggiran hutan, sehingga kebanyakan mereka akhirnya  lebih memilih waktu kunjungannya di siang hari. Kini dengan dibangunnya fasilitas camping ground, pengunjung bisa semalaman penuh menikmati objek ini.

Mudah Ditempuh

Tebing Keraton berjarak sekitar 5 km dari Terminal Dago yang bisa ditempuh dengan kendaran roda empat. Sayangnya, di tengah perjalanan mobil pengunjung selalu ditahan para pengojek. Mereka memaksa untuk  mengganti tumpangan dengan ojek motor. Sebetulnya masuk di akal bila mobil dibiarkan mencapai lokasi akan membuat macet karena objek ini tidak memiliki lahan parker luas. 

Yang tidak masuk di akal tarif yang mereka kenakan bisa empat kali lipat dari tarif ojek normal. Jarak tempuh yang hanya  1000 meteran lagi dihargakan Rp.20.000/ per orangnya. Harga ini jauh lebih mahal dari tiket masuk yang  hanya Rp.11 ribu/ orang dan parkir motor Rp.5.000.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun