Di era digital ini penyebaran informasi semakin mudah dan cepat. Semakin majunya dunia teknologi menyebabkan bertumbuhnya pengguna di seluruh dunia, tak heran bila anak kecil di masa sekarang sudah melek teknologi. Lalu, apakah dunia pers ikut berkembang ? jawabannya iya, buktinya periode setelah 2010 mulai banyak aplikasi pendukung pers yang terintegritas dengan fasilitas internet seperti Kompas.com, Detik.com, dll. Saat ini pers sudah jauh berkembang, bukan hanya sebagai media cetak saat ini pers menjadi sahabat masyarakat untuk menjelajahi dunia infomasi baik dalam negeri maupun mancanegara.
Bagaimanakah kehidupan pers di era digital saat ini ? sejak berkembangnya dunia teknologi, media cetak di Indonesia berlomba-lomba mendistribusikan informasi hingga ke pangkal dari masyarakat. Tak heran banyak website serta aplikasi yang muncul demi mempermudah masyarakat dalam mengakses berita harian. Dengan tidak meninggalkan ciri khasnya sebagai media cetak, pers mengemas berita online mereka sedemikian ringkas dan menarik untuk menyesuaikan budaya baru yang sedang berkembang. Saat ini masyarakat semakin sibuk dengan kegiatan mereka hingga lupa untuk memantau perkembangan dunia luar, oleh karenanya pers menyesuaikan dengan berita yang lebih ringkas, padat, dan jelas agar masyarakat optimal dalam membaca berita. Bahkan dengan mudahnya akses berita membuat masyarakat lebih "terdidik", terdidik yang tidak melulu mengenai hal eksak namun lebih menuju ke pendidikan moral. Sebagai contoh, masyarakat dapat lebih waspada tehadap lingkungan mereka dengan membaca tajuk mengenai kriminalitas yang berkembang di beberapa daerah lain, secara tidak langsung pers telah berperan dalam fungsi mereka yaitu sebagai sarana pendidikan, penegak keadilan dengan memberitakan fakta, serta memerangi kejahatan dengan publikasi yang mereka lakukan.
Namun sayangnya ada beberapa oknum tidak bertanggung jawab yang saat ini merusak dunia pers di Indonesia. Dengan mudahnya akses informatika, beberapa orang memanfaatkannya untuk dijadikan lahan pekerjaan dengan menyebarkan berita tidak sesuai fakta atau kita kenal dengan nama Hoax. Hoax memang telah menjadi musuh negara, tak heran bila Presiden Joko Widodo selalu berpesan untuk memerangi berita hoax karena dengan tersebarnya berita yang tidak sesuai fakta dapat mempengaruhi masyarakat dan dapat memecahkan persatuan yang telah tumbuh di masyarakat. Hoax menjadi sisi gelap dunia pers karena banyak orang yang dirugikan dengan tulisan-tulisan yang tidak bertuan/anonim dan tidak sesuai fakta, bila kita jabarkan, hal ini dapat berbahaya bagi generasi ke depan. Bayangkan saja bila sekarang anak kecil sudah dapat mengoperasikan media online, masuknya berita yang berisi SARA, fitnah, dan pembohongan publik dapat merusak mental anak tersebut, akibatnya anak tersebut tumbuh dengan pengaruh negatif. Jangankan anak kecil, orang dewasa pun saat ini dapat dirusak dengan berita hoax, terlebih bila memasuki tahun politik, maka akan banyak berita yang memaparkan kejelekan-kejelakan daripada yang memaparkan kebenaran. Semestinya masyarakat harus lebih berhati-hati dalam membaca berita, kita janganlah langsung menerima semua berita begitu saja, perlu diperhatikan konten, penulis, serta media untuk menghindari berita-berita hoax. Selain itu dengan menolak hoax kita menjadi bagian dalam pencapaian tujuan negara kita Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Kehidupan pers di era digital memang penuh akan lika-liku, kemajuan pers selalu diikuti dengan beragamnya halangan yang dihadapi mereka. Oleh karena itu, sebagai masyarakat kita perlu mengapresiasi adanya pers di Indonesia dengan selalu memberikan komentar yang membangun serta ikut menjadi pengawal kebijakan menuju Indonesia yang maju dan harmonis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H