Mohon tunggu...
Baariq Fauzaan
Baariq Fauzaan Mohon Tunggu... Mahasiswa - For you who i always wanted

Just write some that i like, don't mind please.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Material Adsorben Baru Penyerap Limbah Nuklir: Menuju Energi Nuklir Indonesia 2032

8 Januari 2024   00:04 Diperbarui: 8 Januari 2024   01:18 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Winden Nuclear Power Plant (Dark Netlfix Series)

Berdasarkan wacana baru yang dicanangkan pemerintah Republik Indonesia yang di lansir dari CNN Indonesia pada Kamis, 16 November 2023 menyebutkan bahwa pembangkit listrik bertenaga nuklir akan segara dikomersilkan pada tahun 2032. Di dalamnya menyebutkan bahwa Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan komisi VII DPR RI menyebutkan lewat Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementrian ESDM Jisman Parada Hutajulu menyebutkan bahwa pengembangan tenaga nuklir direncanakan akan dikomersilkan pada 2032 untuk meningkatkan keandalan sistem tenaga listrik.  

Selaras dengan pernyatan kementrian ESDM yang di mana pengembangan tenaga nuklir perlu dilakukan terutama pada salah satu aspek yaitu limbah nuklir atau nuclearwaste yang menjadi salah satu perhatian utama terhadap penggunaan tenaga nuklir. Dalam kasus yang terjadi dihadapi banyak orang khawatir terutama saat pada Agustus 2023 kemarin di mana Jepang membuang limbah nuklir ke laut lepas.

Pemeriksaan tangki air yang terkontaminasi di TEPCO Fukushima Dai-ichi pembangkit listrik tenaga nuklir Jepang ,AFP/Dokumentas BeritaSatu.com
Pemeriksaan tangki air yang terkontaminasi di TEPCO Fukushima Dai-ichi pembangkit listrik tenaga nuklir Jepang ,AFP/Dokumentas BeritaSatu.com
Hal ini membuat banyak kekhawatiran dan banyak penolakan juga terhadap penggunaan energi nuklir ini karena dampaknya terhadap lingkungan terutama perairan. Namun khalayak umum banyak yang belum memahami alasan sebenarnya Jepang membuang limbah nuklir ke laut lepas, dilansir dari CNBC Indonesia dari sebuah berita yang dipublis pada 26 Agustus 2023 ini menyebutkan limbah nuklir ini tidak semena-mena dibuang langsung tetapi terdapat perlakuan khusus yaitu air terkontaminasi tadi dimasukan dalam sistem pemrosesan cairan lanjutan atau disingkat (ALPS) sehingga tingkat radiasi dari limbah itu menjadi rendah.

Namun kekhawatiran ini bisa dihilangkan dari masyarakat, terutama masyarakat Indonesia yang masih perlu edukasi mengenai manfaat energi nuklir ini, terutama limbah nuklir itu sendiri. Terdapat temuan baru dari peneliti di Pusan National University di Korea Selatan, di mana terdapat pengembangan material kalsium yang didoping oleh ion penukar, sederhananya ini adalah sebuah material yang digunakan untuk menghilangkan zat radioaktif di limbah asam nuklir terutama Cesium atau radioisotop Cesium yang memang mempunyai waktu paruh atau peluruhannya 30 tahun, maka saat dilepas ke lingkungan akan sangat berbahaya.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Kuk Cho dan dipublikasi di publiser sains ternama ScienceDirect, dalam jurnal penelitiannya yang termasuk pada Journal of Hazardous Material yaitu Leaching of Structural Ca2+ ions from a chalcogenide adsorbent by H+ lifts Cs(I) Uptake. Dalam material yang akan menjadi penghilang atau bahasa ilmiahnya adsorpsi yaitu proses penyerapan suatu zat oleh zat padat yang biasa disebut adsorbat, untuk material penyerapnya ini digunakan material padat yang berlapis yaitu kalium kalsium tiosianat atau (KcaSnS), yang di mana logam kalsium ini (Ca2+) didoping atau diberi tambahan Kalkogen yaitu dalam tabel periodik unsur-unsur yang termasuk dalam golongan 16 atau VIA.

Proses terjadinya digambarkan secara sederhana yaitu kalsium Ca2+ yang terdapat pada material berlapis ini akan digantikan oleh Cs+ karena kalsium memiliki sifat asam lewis yang lebih tinggi dari cesium sehingga akan meninggalkan banyak ruang dalam material untuk cesium itu sendiri. Kuk Cho juga menambahkan bahwa dalam kondisi netral Ca2+ yang akan terlindi atau keluar dari lapisan sekitar 20% dan itu yang akan menjadi ruang untuk Cs+ masuk.

Kuk Cho/Pusan National University
Kuk Cho/Pusan National University

Penelitian ini juga diharapkan bisa digunakan atau mengadakan kerja sama dengan peneliti terkait terutama Indonesia yang sudah merancang pembangkit listrik tenaga nuklir yang di mana aspek penanganan limbah nuklir ini perlu dipersiapakn sebaik mungkin untuk membuat rasa aman dimasyarakat Indonesia sehingga tercapainya penggunaan energi nuklir akan berjalan maksimal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun