Tulisan ini berisi pengalaman saya secara pribadi ketika mendampingi para guru yang mengikuti program Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan (PPG Daljab). Banyak hal positif yang saya peroleh baik kaitannya sebagai seorang dosen ataupun informasi yang disampaikan oleh peserta kaitannya pengembangan profesionalisme yang mereka peroleh selama mengikuti proses pendidikan PPG ini. Ternyata usia bukanlah penghalang bagi seseorang yang ingin terus maju dalam memajukan pendidikan Indonesia.
PPG merupakan amanat UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 dimana guru disebut sebagai profesi dimana proses pemerolehannya harus ditempuh melalui PPG. Sarjana Pendidikan dari suatu Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan (LPTK) tidaklah otomatis menjadi seorang guru. Mereka masih calon guru. Izin menjadi guru harus diperoleh dari proses pendidikan PPG ini. PPG ditempuh selama minimal 1 tahun. Hal ini seperti proses mahasiswa kedokteran. Sarjana Kedokteran (S.Ked.) tidaklah otomatis menjadi dokter, mereka harus lulus dari pendidikan pasca S-1 yakni Coas dan tes lainnya. Inilah harapan kita semua untuk menghasilkan SDM unggul Indonesia yang dilalui dari proses pendidikan yang lebih baik.
PPG Daljab dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu dengan kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah. Setiap tahapan harus ditunjukkan dengan menyelesaikan Lembar Kerja (LK) yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu. Kedisiplinan peserta dalam menuntaskan berbagai tugas menjadi syarat kelulusan mereka.Â
Kurikulum PPG Daljab ini diarahkan untuk menghasilkan guru peneliti. Hal ini sangat mendasar untuk mengantarkan guru menjadi pembelajar sepanjang hayat. Hanya dengan menjadi guru peneliti, cita-cita pembelajar sepanjang hayat dapat dicapai. Guru dalam PPG Daljab dibekali bagaimana kemampuan mereka untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran, kemudian mencari atau mengeksplorasi penyebab masalah, mencari akar masalah, hingga kemudian mencari alternatif solusi dan membuat rencana aksi dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Bagi sebagian guru yang sudah terbiasa dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) maka hal ini tidaklah sulit, tapi bagi guru senior (sebutan untuk guru yang sudah lama mengajar) maka kegiatan ini tidaklah muda. Guru juga dibekali keterampilan melakukan wawancara dan membaca literatur yang baik.Â
Meskipun sekilas kurikulum ini tampak sederhana dalam mengantarkan guru profesional, saya pribadi sebagai dosen dan juga testimoni peserta yang sudah dinyatakan lulus mengatakan bahwa PPG ini sungguh memberikan pengalaman nyata menjadi guru profesional. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H