Sejak pertama kali peserta KKNT-UIM 2021 diterjunkan dan melakukan tugas pengabdian kepada masyarakat, kami peserta KKN-T Posko 7 program studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Islam Madura langsung melakukan pemetaan program kegiatan yang akan dilaksanakan selama kegiatan KKN-T berlangsung. Selaku peserta pengabdian masyarakat dari Fakultas Ilmu Pendidikan, maka kami menjadikan pendidikan sebagai program unggulan.
Ketika kita berbicara tentang pendidikan, kita dihadapkan dengan tantangan yang sudah ada dan masih menjadi pembahasan sampai sekarang. Pendidikan khususnya di daerah memang masih banyak ditemukan tantangan yang bisa kita cari solusinya secara bersama. Adapun tantangan yang sering menjadi pembahasan dalam dunia pendidikan yaitu antara lain, kurikulum, fasilitas pembelajaran, minat belajar, dan lain-lain.
Di minggu pertama pelaksanaan KKN-T, kami peserta KKN melakukan observasi dan menemukan bahwa minat membaca siswa siswi sekolah dasar, khususnya di SDN Angsanah 1 sangat rendah.Â
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa rendahnya minat baca tentu berdampak pada kualitas SDM yang ada. Dari data yang kami temukan di lapangan, kami mahasiswa Prodi Bahasa Inggris melakukan penelitian sederhana terkait faktor penyebab rendahnya minat baca (literasi) siswa. Dari hasil kajian tersebut, bisa disimpulkan bahwa kurangnya minat membaca khususnya buku bacaan berbahasa Inggris disebabkan karena perbedaan tulisan dan carabaca.
Selain itu siswa juga beranggapan bahwa bahasa Inggris adalah bahasa asing yang sulit mereka pahami, jadi mereka tidak paham apa isi buku yang mereka baca. Hal inilah yang menyebabkan kemampuan membaca siswa masih rendah.
Fenomena rendahnya kemampuan membaca siswa membuat kami berinisiatif untuk memberikan solusi yaitu dengan memfasilitasi siswa SDN Angsanah 1 dengan "Reading Corner".Reading corner merupakan area sudut kelas atau ruang yang didesain dan dimanfaatkan sebagai sarana atau tempat membaca. Di area itu disediakan beberapa koleksi buku bacaan menarik dan full color sehingga siswa tertarik untuk membaca. Adapun koleksi buku yang disediakan merupakan sumbangan dari peserta KKN-T, selain itu buku-buku yang ditempatkan di "Reading Corner "merupakan buku koleksi sekolah.
Setelah menyediakan area "Reading Corner", kami bekerja sama dengan pihak sekolah untuk mendampingi siswa-siswi SDN Angsanah 1 dalam hal peningkatan minat baca mereka, salah satu yang kami lakukan yaitu menjadikan kegiatan membaca sebagai kebiasaan yang dilakukan oleh siswa sebelum melakukan proses pembelajaran. Kegiatan membaca ini dilakukan selama 15 menit setiap harinya.
Seperti yang sudah dijelaskan diawal bahwa tujuan kami membuat "Reading Corner" yaitu supaya ada peningkatan minat baca dari siswa-siswi SDN Angsanah 1. Dengan ada nya area "Reading Corner" yang kami buat semenarik mungkin, kami berharap siswa-siswi SDN Angsanah 1 bisa betah belajar di ruang kelas. Selain itu juga diharapkan timbul rasa memiliki dan tanggung jawab siswa terhadap sarana dan fasilitas yang sudah pihak sekolah berikan.