Mohon tunggu...
Luluk Ramadhany
Luluk Ramadhany Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Seorang Anak Desa, Tinggal di pati jawa tengah, lulusan Tsanawiyah/SLTP.\r\nKebenaran ada di Banyak Sisi,Kadang kebenaran berada di posisi yang salah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kopi Lelet Pantura Antara Seni dan Kenikmatan

5 Maret 2014   21:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:12 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_326010" align="alignleft" width="300" caption="gambar :sohirin-irin"][/caption]

Kopi sebuah minuman khas mendunia yang mempunyai penggemar tersendiri,dari mulai orang pigiran sampai orang berdasi, minuman ini mampu menyihir sebagian besar manusia karena kenikmatan khasnya serta aroma yang begitu menggoda. Ada bermacam-macam jenis kopi dan juga bermacam-macam cara mengolahnya,untuk mendapatkan aroma dan cita rasa yang khas para produsen kopi berusaha menonjolkan ciri khas kopi olahanya masing-masing. Tak terkecuali di kawasan sepanjang pantura antara semarang jawa tengah –Tuban jawa timur. Dikawasan ini mempunyai olahan kopi Khasnya yang terkenal dengan sebutan “KOPI LELET”

Sekilas memang tidak ada perbedaan dengan jenis kopi yang lain, yang membedakannya adalah cara mengolahnya dan penyajiannya, Kopi lelet ini di olah dengan teknik khusus, yaitu dengan menggoreng kopi seperti menggoreng kopi kebanyakan tapi yang perlu di perhatikan adalah saat menggoreng kopi ini biasayang tidak di goreng sampai hitam melainkan cukup sampai berwarna coklat kehitaman, Kalau biasanya dalammenggiling kopi biasa hanya satu kali penggilingan sedangkan untuk kopi lelet sampai 5 atau tujuh kali untuk menghasilkan serbuk kopi yang halus yang mana ampas serbuk ini nantinya akan di jadikan bahan untuk nglelet.

Sementara untuk pengolahanya dan cara menyajikannya pun berbeda dengan kebanyakan kopi pada umumnya, Pertama kopi dan gula dimasukan dalam panci lalu dituangkan air panas kedalamnya. Adonan ini masih harus kembali dimasak setelah benar - benar mendidih baru kopi disajikan. Para penjual kopi lelet mempunyai takaran tersendiri untuk kombinasi antara kopi dan gula, mereka berusaha untuk mempunyai ciri khas dari apa yang mereka sajikan kepada pembeli dan penikmat kopi, tapi untuk aku sendiri cara menyajikanya adalah dengan satu sedok kopi di tambah satu sendok dan sepucuk gula putih, itu bagiku campuran yang ideal. Maklum aku penggila kopi.

Tidak sampai di situ para penggemar kopilelet biasanya akan menghabiskan waktu berjam-jam hanya sekedar untuk melukiskan imajinasi mereka, para penggemar kopi ini akan memanfaatkan sisa dari ampas kopi tersebut untuk melukis di atas rokok mereka, maklum sebagian penggemar kopi adalah mereka para perokok. amapas kopi yang ada akan di manfaatkan dengan cara menaruh di atas piring di campur dengan susu. amapas kopi ini akan dioleskan pada batang rokok yang akan di hisapnya , cara pengolesan ampas kopi pada batang rokok juga menghasilkan karya seni yang unik sesuai dengan selera sesuai dengan cara pengolesannya . jika sudah agak kering ampas kopi yang menempel pada rokok , rokok pun sudah siap di nikmati. Tidak sampai di situ sisi ampas kopipun sekarang di jadikan salah satu sarana untuk membuat kaligrafi dan lukisan.

Keberadaan warung kopi lelet di sepanjang jalan pantura ini menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang melewati jalan pantura, kopi lelet yang paling terkenal adalah di sepanjang jalan pati-rembang-lasem, namun yang paling terkenal adalah lasem. Satu gelas kopi lelet harganya cukup murah 2000 rupiah saja. Dengan harga segitu kita bisa istirahat sebentar saat dalam perjalanan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun