[caption caption="Ilustrasi: tempo.co"][/caption]Pembelian tanah rumah sakit sumber Waras menjadi bola liar perseteruan yang seakan tanpa ujung, adu kribilitaspun di uji, BPK,DPRD DAN SANG GUBERNUR AHOK.
BPK yang selama ini di anggap institusi yang di anggap kridibel dan transparanpun menjadi gunjingan masyarakat, kepercayaan akan institusi inipun sekarang di pertanyakan. hal ini tak terlepas dari Kasus sumber waras yang mencuat dan menjadi konsumsi publik, perseteruan antara pegawai KPK dan Ahok terlihat begitu kentara,Adu benar dan adu dokumenpun tak terelakan antara BPK dan Ahok, alhasil dari beberapa dokumen yang beredarpun menjadi analisa banyak pihak, bermacam pendapatpun bermunculan. sayapun pernah mengulasnya sedikit (Analisa BPK Bertolak Belakang antara satu analisa dengan analisa yang lain).
Yang lebih parah lagi adanya kasus ini seakan Menelanjangi BPK, bukan hanya karena dokumen yang beredar bertolak belakang, akan tetapi juga adanya dokumen panama paper yang mana di dalamnya ada nama sang ketua BPk, Dengan adanya nama ketua bpk ada di dalam dokumen panam paper nitizem ramai-ramai membuat petisi agar sang ketua BPK tersebut di berhentikan dari BPK.
Kasus sang ketua belum clear, muncul lagi kasus yang seakan menelanjangi BPK yaitu beredarnya video pegawai BPK di you tube, dengan aroganya bak preman pasar membela sang bos.Dalam video yang berdurasi 5 menit imam supriyadi yang notabenya pegawai BPK tak tanggung-tanggung dia adalah staf di biro SDM BPK,dia mengaku mengupload video tersebut,dalam video tersebut Supriadi bak preman menantang ahok, dan bilang kalu dia anak pribumi sementara ahok adalah pendatang, selain itu dia mengujat ahok  Karena Mulut kotor ahok, akan tetapi ironis  dengan perkataanya, dia bilang ahok mulutnya kotor tapi di akhir video tersebut dia bilang ahok "Bangsat" lucu memeng sangat lucu kebodohan di perlihatkan di muka umum.  BPK yang selama ini di anggap institusi yang kredibel, bermartabat independend ternyata tak ubahnya institusi-institusi yang lain yang di dalamnya ada orang yang tidak bermartabat dan beretika YANG MENGAKU BERETIKA.
Sekarang yang menjadi Pertanyaan Apakah BPK masih menjadi Lembaga Yang kredibel?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H